Contoh Naskah Drama realis - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama realis lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama realis dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama realis untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama realis ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama realis terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama realis ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.
Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama realis ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama realis ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama realis ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama realis tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama realis dibawah ini yang sobat semua.
Berpijak dengan Adat
Karya : koempoeland arek-arek Diam
Adegan 01
SEBUAH PERKAMPUNGAN KUMUH, NAMPAK SEBUAH RUMAH DARI KARDUS DENGAN SAMPAH-SAMPAH YANG DIAREAL PANGGUNG BAGIAN BELAKANG, LAMPU MENYOROT PADA RATNA YANG MASUK BERSAMAAN DENGAN LANGKAHNYA, KEMUDIAN DUDUK DI SEBUAH KURSI DIDEPAN RUMAHNYA
Ratna : wah bosen, tiap hari seperti ini, tidak ada perubahan. Kalau seperti ini terus hidup juga tidak akan maju-maju
NENENG MASUK
Neneng : kenapa rat? Ngomong kok seperti itu?
Ratna : aku bosen
Neneng : apa, bosen, oh kamu sudah bosen sama aku, oh yah sudah….. kita gak usah temenan lagi
Ratna : kamu ini gimana sih, aku kan belum selesai ngomongnya
Neneng : apa lagi? Sudah cukup jelas tau penjelasan dari kamu tadi
Ratna : tunggu, sebentar…… Aku ini bosen dengan kehidupan ini sekarang, aku tidak bosen sama kamu. Apa kamu juga tidak bosen tinggal diantara rumah-rumah kardus seperti ini
Neneng : lah terus maumu apa? tidak ada yang bisa kita lakukan
Ratna : ya memang tidak ada kalau kita cuman bisa menerima, berusaha dong
Neneng : kita kan udah kerja siang malam, itu kan juga sudah usaha. Tuh tadi lihat mbak rahmi menyekolahkan si siti itu juga salah satu cara jalan untuk menuju kaya
Ratna : kelamaan…….
Neneng : lah terus maumu gimana?
Ratna : aku mau pergi dari kampung ini. Aku mau mencari kerja
Neneng : mau pergi kemana kamu ?
Ratna : aku mau kemana saja, aku ingin jadi TKW saja,
TANPA DISADARI IBU DAN BAPAK RATNA DATANG KELUAR DARI RUMAHNYA
Ratna : pokoknya aku mau kerja jadi TKI
Mbok : kamu ini mau kemana ratna?
Ratna : ibu, denok pengen jadi orang kaya. Bukannya ibu seneng kalau aku jadi orang kaya?
Mbok : yang terpenting bagi ibu adalah kita tetap kumpul.
Bapak : iya ratna, biar bapak yang bekerja
Ratna : alah bapak Cuma jadi pemulung, kapan mau kaya,
Bapak : astaufirullah istighfar ratna
Ratna : ibu dan bapak seharusnya dukung cita-cita luhur aku dong
Mbok : kamu boleh kerja apa saja, dimana saja, asal masih tinggal bersama ibu dan bapak dirumah
Ratna : ah ibu dan bapak sama aja. kampungan, tidak gaul
RATNA EXIT MASUK KEDALAM RUMAHNYA
Bapak : tidak gaul? apa maksudmu ratna?
Neneng : ibu dan bapak biar kelihatan gaul pakai celana jeans aja. Hahahahahaaa…….biar gaul gitu
Bapak : heh jangan bicara sembarangan kamu
Mbok : Nak..... kamu tidak boleh tinggalin ibu
Neneng : saya pulang dulu bu…pak…
Mbok : ya, hati-hati dijalan
NENENG EXIT
KINI TINGGAL IBU DAN BAPAKNYA BERDUA DIKURSI ITU
Mbok : gimana ini pak? Kalau beneran ratna ingin kerja
Bapak : sudah lah bu, jangan dikhawatirkan ratna itu kan sudah besar. lagi pula niatnya baik kok mencari kerja
Mbok : tapi pak?
Bapak : buk turuti apa kemuwan ratna sekarang. Yang terpenting skarang bagaimana keinginan si ratna itu tersampaikan?
Mbok : ya sudahlah pak kalau begitu, kalau ini memang yang terbaik untuk ratna.
Bapak : ya sudah kalau memang begitu, kita pangggil saja ratna dulu
Mbok : ratna, ratna (memanggil ratna)
RATNA MENYAHUT DAN KELUAR DARI DALAM RUMAHNYA MENUJU TEMPAT DUDUK ITU
Mbok : sini kamu, ada perlu yang ibu omongin
Ratna : ada apa lagi sih bu?
Bapak : ratna, beneran kamu ingin berangkat bekerja sebagai TKW
Ratna : iya benar bu, tapi emangnya kenapa?
Bapak : tidak apa-apa nak,hanya saja sebelum kamu berangkat nanti kami mau mengadakan selamatan
untuk keselamatan kamu.
Mbok : iya ratna, agar kamu nanti selama bekerja dapat diberikan keselamatan
Ratna : walah ibu dan bapak ini ada-ada saja, semacam itu bukan jamannya lagi, sekarang udah modern
Mbok : tapi ratna selamatan semacam itu merupakan kebudayaan daerah ini asli turun temurun dari nenek moyang kita dulu
Ratna : tapi, bu apa ruginya sih kalau kita tidak melaksanakannya. Kan selamatan itu banyak mengeluarkan uang mendingan buat uang ongkosku saja, pokoknya ratna tidak mau
Bapak : jaga omonganmu ratna, kamu ini memang tidak bisa diatur
Ratna : apa salahnya sih pak
Bapak : sudah pasti salah lah kamu ini memang anak yang bejat tidak tau etika
Mbok : ya sudah pak jika memang itu kemauannya kita turuti saja?
RATNA PUN MENUJU RUMAHNYA DAN MASUK BAPAK DAN IBUNYA MSIH ADA DITEMPAT ITU DENGAN RASA CEMAS BERDUAAN LALU BERJALAN KELUAR PENTAS DAN LAMPU PADAM
Adegan 02
NAMPAK PENTAS YANG MASIH SEPI RUMAH TERBUAT DARI KARDUS ITU TAMPAK DISOROT LAMPUYANG MENERANGINYA. DISELA-SELA LARUTNYA MALAM RATNA YANG MASIH TIDUR TERBANGUN DAN KELUAR DARI RUMAHNYA SEPERTI MERASA TERGANGGU DENGAN FIKIRANNYA KINI DIA BERJALAN KEBINGUNGAN SEPERTI TERJADI YANG ANEH PADA DIRINYA KESELURUH SUDUT PENTAS
LALU DIRINYA SEPERTI ORANG YANG DIHANTUI DAN MERASA KETAKUTAN DAN AHIRNYA MERASA LELAH KEMUDIAN MENATA KURSI YANG ADA DIDEPAN RUMAHNYA ITU LALU TIDUR TERLELAP DISITU KEMUDIAN LAMPU MATI
Adegan 03
SUARA-SUARA TERDENGAR DARI MULUT IBU DAN BAPAKNYA DARI DALAM RUMAH MEMANGGIL-MANGGIL RATNA LALU KELUAR DARI DALAM RUMAHNYA MENUJU RATNA YANG TIDUR DIKURSI-KURSI ITU DAN KEMUDIAN MEMBANGUNKAN RATNA
Mbok : ratna, bangun nak, kenapa kamu tidur disini?
Ratna : emangnya apa yang terjadi bu?
Mbok : loh emangnya kamu tidak tau, ya sudah kamu siap-siap dulu sana kamu kan mau pergi sekrang
Ratna : iya bu, bapak mana?
Mbok : itu bapakmu, sudah cepetan sana
BAPAK RATNA YANG BERDIRI TEGAK DIPINTU ITU RATNA KEMUDIAN BERJALAN KEARAHNYA DAN MASUK KEDALAM RUMAHNYA SEDANGKAN BAPAKNYA MENUJU IBU YANG MENATA KURSI ITU
Bapak : ada apa sih bu?
Mbok : itu loh si ratna tidur disini
Bapak : kok bisa bu?
Mbok : mana ku tau pak, sudahlah yang panting ratna tidak apap apa
NENENG, PIKA, SATMI, MASUK MENUJU MBOK DAN BAPAK RATNA YANG ADA DIDEPAN RUMAHNYA
Semuanya : assalamualaikum
Bapak, mbok : waalaikum salam
Neneng : pak, bu, benar ratna mau berangkat sekarang kerja sebagai TKW?
Mbok : benar
Pika : boleh kami bertemu,
Mbok : boleh, tapi tunggu saja sebentar lagi keluar, masih siap-siap didalam
Pika : ya sudah biar kami tunggu saja
NAMPAK RATNA SUDAH MAU KELUAR DARI DALAM RUMAH IBU DAN BAPAKNYA LANGSUNG MENUJU RATNA YANG TENGKURAP DIPINTU UNTUK MELAKUKAN SUATU ADAT KEBIASAAN SETEMPAT SEBELUM BERANGKAT LALU MELAKUKAN SUATU ADAT KEBIASAAN DIMANA KEBIASAAN INI DILAKUKAN PADA SESEORANG YANG AKAN HIJRAH.
KINI RATNA BERJALAN DIDAMPINGI OLEH BAPAK DAN MBOKNYA DARI PINTU RUMAHNYA MENUJU TEMAN-TEMAN RATNA YANG ADA DIKURSI ITU
Semuanya : ratna
Pika : benar kamu mau berangkat?
Ratna : (menganggukkan kepala)
Pika : ya sudah hati-hati ratna disana?
Neneng : jangan lupa oleh-olehnya nanti ya?
TEMAN-TEMANNYA YANG TELAH LAMA DENGAN RATNA KINI HARUS BERPISAH. SEBELUM RATNA BERANGKAT RATNA MENCIUM TANGAN ORANG TUANYA DAN BERJABAT TANGAN DENGAN TEMAN-TEMANNYA LALU PERGI DENGAN MEMBAWA SEBUAH TAS. RATNA KELUAR DARI PENTAS TEMAN-TEMANNYA ITUPUN BERPAMITAN PULANG
Pika : bu, pak, kami pamit dulu ya?
Bapak : makasih ya atas kedatangannya
Semuanya : ya pak, assalamualaikum
Mbok, bapak : waalaikum salam
TEMAN-TEMANNYA PUN KELUAR DARI PENTAS KINI TINGGAL BAPAK DAN IBUNYA DIKURSI ITU TIDAK LAMA KEMUDIAN BERJALAN MASUK KEDALAM RUMAHNYA LALU LAMPU PENTAS PADAM
Adegan 04
NAMPAK SIMBOK DUDUK DIKURSI ITU DENGAN RASA CEMAS DAN GUNDAH AKAN KEPERGIAN RATNA SETELAH BEBERAPA BULAN TIDAK LAMA KEMUDIAN BAPAK KELUAR DARI DALAM RUMAHNYA MENUJU ISTRINYA
Bapak : sudahlah bu, jangan begitu terus nanti stress lagi
Mbok : kenapa tidak stress pak anak kita ratna tidak mau diselamatin, saya ini sebagai ibunya khawatir pak
Bapak : tapi jangan berlebihan begitu lah bu
Mbok : ya pak, ibu ngerti
Bapak : yang terpenting kita doakan saja semoga selamat
Mbok : tapi pak, ahir-ahir ini ibu merasakan firasat yang tidak enak tentang ratna
Bapak : ya karena ibu sering memikirkan yang tidak-tidak, sudahlah buk
BAPAK PUN MASUK KEDALAM RUMAHNYA SEDANGKAN MBOK ITU MASIH ADA DIKURSI ITU TIDAK LAMA KEMUDIAN PAK LURAH DAN BU LURAH DATANG
Mbok : pak lurah ada apa ya
Lurah : saya menyampaikan kabar, tapi
Bu lurah : sudah sampaikan saja pak
Mbok : kabar apa ya pak, tentang bantuan raskin, mari duduk dulu pak
Lurah : bukan itu buk,
Mbok : maksud bapak bantuan raskin akan ditunda
Bu lurah : langsung saja pak
Lurah : begini buk, ratna dikabarkan meninggal dunia. Ini suratnya dari kepolisian
Mbok : bapak, bapak, ratna bapak
Bapak : (keluar dari dalam rumahnya) ada apa buk, ada apa dengan ratna
Lurah : ratna meninggal ditempat kerjanya
Bapak : apa meninggal, heh jangan sembarangan kamu pak lurah (menceklik pak lurah)
Lurah : (merasa kesakitan dan tidak bisa mengucapkan sesuatu dan terus dibertak oleh bapak ratna)
Bu lurah : hei pak, ini beneran ini suratnya dari kepolisian kalau tidak percaya, sudah lepaskan suami saya
Lurah : walah paling akal-akalan lurah ini bu
Bu lurah : pak, jangan kasar-kasar ya pada suami saya, jelek-jelek begitu tapi saya tetap sayang padanya
TIDAK LAMA KEMUDIAN PARA WARGA MULAI BERDATANGAN KETEMPAT ITU
Warga 1 : ada apa ini, pak lurah kok diceklik
Mbok : bapak, sudah pak. Memang benar ratna meninggal, ratna dimana kamu nak (menangis)
Bapak : (melepaskan ceklikan pada pak lurah berjalan ketempat mbok) yang sabar ya pak
Warga 2 : kalian yang sabar ya?
Mbok : pak, aku sudah tidak kuat dengan semua ini
MBOK PUN PINGSAN DAN PARA WARGA MENOLONGNYA KARENA STRESS, BAPAK CUMA MELIHATNYA DENGAN SEKSAMA KARENA DIA SUDAH MENGERTI LALU MELIHAT PAK LURAH DENGAN RASA LESUH PAK LURAH BERJALAN KEARAH BAPAK YANG MASIH SEDIH ITU LALU DUDUK DIDEKATNYA
Lurah : sudahlah pak, sabar saja
Bapak : (termenung saja)
Bu lurah : pak sebelum ratna pergi apakah kira-kira ada sarat yang tidak dilakukan
Bapak : yang saya ingat itu, selamatan bu lurah, saat itu ratna ngotot tidak mau
Lurah : terus, bapak tidak maksa
Bapak : sudah pak tapi ratna orangnya keras kepala maka tidak dilaksanakan pak dan saat itu uang kita memang pas-pasan untuk ongkos saja
Mbok : (sadar dan langsung berteriak berjalan mencari menuju ratna) ratna, ratna, dimana dimana kamu nak
Bapak : (menghampiri mbok) sudahlah bu kita ikhlaskan dan doakan saja semoga ratna bahagia
Bu lurah : ia bu, sabar ya
DISELA-SELA ITU PAK LURAH BERDIRI MEMBERIKAN PERHATIAN PADA SELURUH WARGA SEDANGKAN PARA WARGA MENDENGARKAN SAJA
Lurah : saudara-saudara. maka selayaknya jika diantara keluarga kita mau bepergian laksankan dulu adat budaya yaitu selamatan yang dapat menghilang kelemahan kita yaitu apes
Bu lurah : dan tujuannya agar selamat dalam perjalanan selama merantau dari rumah, dan budaya itu jangan sampai dihilangkan tetap kita pegang dan lestarikan
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama realis yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Contoh Naskah Drama realis"
Posting Komentar