Contoh Naskah Drama kolosal - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama kolosal lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama kolosal dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama kolosal untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama kolosal ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama kolosal terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama kolosal ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.
Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama kolosal ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama kolosal ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama kolosal ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama kolosal tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama kolosal dibawah ini yang sobat semua.
Cinta Membawa Kemerdekaan
Pemeran : 1. Orang Belanda : Aldi R., M. Abdul Supbeki, Reza A.U.Y
2. Istri Belanda : Suhandoyo (Narator)
3. Anak Belanda : Pandik Krisdianto
4. Pejuang : Delta Surya P., Aditya R., Abdul Haris, Habib Abdullah H.
Narator : Pada zaman dahulu, Indonesia dijajah oleh Belanda, dan orang Indonesia di pekerjakan paksa oleh Belanda.
(Haris &Habib masuk)
(Reza sebagai Belanda menyiksa orang Indonesia dan Reza memukul pejuang
Indonesia yang bermalas-malasan.)
(Setelah Reza lama menyiksa, akhirnya istrinya datang.)
Handoyo : Apa kau tidak terlalu keras menyiksa mereka yah?
Reza : Tidak mah, mereka harus diberi pelajaran yang lebih berat lagi. Agar mereka takut akan bangsa kita.
Supbeki : Hai kau. Kenapa kalian bermalas-malasan, ayo kerja lagi.
HarHab : Iya Pak.....!
Narator : Tidak disengaja seorang pejuang melewati tempat penyiksaan para tawanan.
Delta : Orang Belanda keparat, tidak mempunyai perikemanusiaan. Mereka menganiaya habis”an Bangsa Indonesia. Aku berjanji, suatu hari nanti pasti akan ku balaskan
Adit : Hei....! Untuk apa kau disini....?
Delta : HAH.....! Kirain kau orang Belanda, ternyata sekutu sendiri. Aku tidak sengaja lewat sini, terus aku melihat orang Belanda menyiksa rakyat kita.
Adit : Aku tahu akan maksudmu, sementara kita harus mundur dulu, kita harus mempersiapkan rencana terlebih dahulu, ayo kita pergi.
Delta : Ya, mari kita pergi.
(Delta dan Adit pun pergi)
(Handoyo dan Reza masuk)
Handoyo : Ayah, Anak kita sudah besar, teman-temanya sudah menikah.
Reza : Aku juga berfikiran sama denganmu mah. Bagaimana kalau kita jodohkan saja dengan anak belanda.
(Lalu Pandik pun Datang)
Pandik : Apakah kalian ingin menjodohkanku yah? Dan dengan siapa aku dijodohkan?
Reza : Dengan pemuda Belanda...!
Pandik : Aku tidak mau dijodohkan.
Handoyo : Tapi nak, kamu kan sudah dewasa.
Reza : Kamu harus mau dijodohkan. Harus....!
Narator : Setelah itu Mariam Del piero kabur dari rumah, setibanya dihutan, dia bertemu dengan seorang pemuda. Dalam hati mereka berdua saling bertanya sendiri
Delta : (Wanita itu sangat cantik sekali seperti bidadari turun dari angkot.)
Pandik : (Lelaki itu tampan sekali seperti Ronaldo turun dari truck sampah)
Delta : Wahai nona. Siapakah namamu dan darimanakah asalmu.
Pandik : Namaku Mariam. (Kalau aku beri tahu kalau aku anak dari seorang Belanda, pasti dia akan kabur.
Delta :Kenapa kamu diam. Dan bagaimana Kamu kog bisa sampai di sini kamu, lagi ngapain??/
Narator :Tiba-tiba seorang tentara Belanda mengetahui keberadaan Mariam
Supbheki :Nona ayo kita pulang kamu sudah di tunggu ayahmu di markas sana
Pandik :aku tidak mau,aku tidak mau
Delta :apa????? Kamu anaknya seorang tentara Belanda
Supbheki :memang nona ini adalah anak seorang tentara Belanda,dan apakah kamu menculiknya?
Delta :aku tidak menculiknya dia yang datang sendiri kesini
Supbheki :ayo non kita pergi jangan lama-lama dekat lelaki bisulan itu
Narator :sesampainya dari rumah mariam dikejutkan oleh seorang laki-laki tampan dari Belanda
Handoyo :Kemana kamu pergi nak????????
Pandik :aku pergi kehutan mah dan aku menemui laki-laki tinggi dan manis di hutan sana!!!!!!
Handoyo :semanis apa laki-laki itu???
Pandik :semanis rengginang mah??
Reza :Nak,inilah laki-laki yang ingin ayah jodohkan padamu nak?????
Aldi :Hallo. . . . . . . .
Pandik :Hai. . . . . .
Aldi :Namaku Elloco Gonzales,kamu
Pandik :Namaku Mariam Del Piero
Aldi :maukah kau menikah denganku??
Pandik :TIDAK,aku sudah menemukan jodohku di hutan tadi,walaupun dia tidan sekaya Kamu tapi aku yakin dia setia
Aldi : Terserah apa katamu, tapi jika kamu berubah fikiran, datang saja kerumahku. (Sialan laki” hutan itu, akan kubunuh kau)
Narator : Waktu sudah mulai malam dan elloco pun pamit pulang
Aldi : aku pulang dulu ya...!
Mariam : Ya, hati-hati ya!
Aldi : He’em. Om, tante, aku pulang dulu ya....
Han&Rez : ya, kapan-kapan mampir yaa...
Narator : Pada malam hari, Aldi pergi ke hutan untuk mencari delta, setelah delta ditemuka, lalu delta pun ditembak oleh aldi di hutan, tetapt di ketahui oleh adit.
Adit : Hey, jangan lari........!
Narator : Aldi lalu lari dan pulang. Setelah itu, adit merawat luka delta dan mengumpulkan pasukan untuk perang dimalam itu juga melawan Belanda.
(pasukan pun sudah berkumpul)
Adit : Mari teman-teman kita berdoa dulu sebelum berperang.
Narator : Setelah selesai berdoa, mereka berangkat untuk berperang. Sedangkan Belanda yang sudah mengetahui bahwa Indonesia akan menyerang, sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Sesampainya disana, Indonesia disambut dengan senjata-senjata canggih yang dimiliki Belanda.
Supbeki : Lebih baik kalian pulang lagi saja, kalian tidak akan sanggup melawan kami.
Adit : Wahai kepala besar, jangan banyak bicara kamu. Ayo kita mulai saja peperangan ini.
Supbeki : Oke...! Siapa takut. Kalau berani maju dulu kalian.
Adit : Prajurit, Seeeerrrrraaaannnnggggggggg............!!!!!!!!!!!!
Narator : Terjadilah Peperangan yang sangat dahsyat dan sengit. Pejuang Indonesia berguguran, tinggal Aditya Warman saja yang masih bertahan
Supbeki : Sekarang para prajuritmu sudah mati semua.... Hahahahahaha.....!!! menyerah sajalah
Adit : Aku tidak akan takut melawanmu.
Narator : Lalu Aditya Warman melempar bambu runcing ke arah dada supbeki, dan Supbeki pun meninggal, Elloco Gonzales pen tidak terima dan Elloco Gonzales pun menembak mati Aditya warman.
Aldi : Hahahahahaha..... Aku menang. Memang bangsa Belanda tak terkalahkan.
Delta : Jangan senang dulu.[sambul tertatih-tatih]. Msih ada aku, lawan aku....
Aldi : Bukannya kamu telah mati. Baiklah tak apa, siapa takut.......
Narator : Lalu elloco menembak perut Delta Subroto, dan Mariam pun panik dan menghampiri Delta yang sudah sekarat.
Pandik : Delta Subroto, apakah kau tak apa-apa....?
Delta : Aku tidak apa-apa Mariam Delptero. Aku akan mengalahkan orang Belanda.
Narator : Dan Delta Subroto pun melemparkan bambu runcing kearanh Elloco Gonzales tepat di perut dan Elloco Gonzales pun tertawa tan perlahan-lahan mati. Akhirnya Delta Subroto dan Mariam pun menikah dan hidup bahagia FOREVER gituloh, tau ngc sih loh J.
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama kolosal yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Contoh Naskah Drama kolosal"
Posting Komentar