Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang

Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.

Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang dibawah ini yang sobat semua.

Penokohan:

    Farah Fathin sebagai Fhy (Tidak pilih-pilih namun pendendam)
    Iis Kurnia sebagai Dara (Baik, penurut, dan mudah percaya)
    Clarissa Nurul sebagai Natasya (Cerewet, sinis, dan ingin menang sendiri)
    Tafty Hapsari sebagai Vero (Tomboy, cerewet, dan merasa paling berkuasa)
    Iqbal Jalil Hafid sebagai Bill (Bersikap dingin, dan misterius)
    Noor Fizwar sebagai Jerry (Penurut namun mudah terhasut)
    Ahmad Muhajir sebagai Aldo (Jahil, dan pencari masalah)
    Eka Reskyawati sebagai Nike (Baik, pintar, dan penolong)
    Pemeran pembantu sebagai Polisi (tegas)

Sinopsis!

Sahabat jadi benci itu adalah hal yang biasa terjadi di kalangan remaja pada umumnya. Namun apa yang terjadi jika suatu persahabatan menjadi dendam dan akhirnya saling membunuh?

Di salah satu sekolah menengah atas di kota Kendari terdapat empat orang sahabat yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Mereka adalah Vero, Natasya, Fhy, dan Dara. Diantara mereka berempat, Vero-lah yang terlihat tomboy sementara Dara sangat feminim.

Disisi lain, banyak yang iri dengan persahabatan mereka terutama dikalangan para cewek sekolah, dan membuat banyak laki-laki merasa ingin menghancurkan eratnya persahabatan mereka, termasuk Aldo dan Jerry. Mereka berdua dengan sengaja membuat sebuah taruhan tak masuk akal dengan maksud tertentu hingga menjadi awal dari kisah tragis yang menimpa sebagian siswa maupun siswi di SMAN 4 Kendari.

Saat-saat menegangkan dan penuh ancaman pun dimulai ..

ADEGAN 1

Siang hari sejak tadi pagi hujan tak kunjung reda. Di dalam kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu keseruan tersendiri bagi siswa-siswi XII IPA3 karena salah satu guru yang seharusnya mengajar pada jam terakhir tidak kunjung datang ke kelas mereka. Ada seorang siswi sedang menyisir rambutnya. Dan beberapa siswa lainnya terlihat tengah asyik berbincang dan tertawa cekikikan.

Aldo: “Kenapa ya.., persahabatan mereka kok sangat erat? Ingin rasanya melihat persahabatan mereka jadi putus, tapi bagaimana caranya? (diam sambil memikirkan sesuatu)”

Jerry: “Hoi! (menepuk pundak Aldo). Melamun sendiri, ikutan dong! Mang ada apa, bro?”

Aldo: “Gila! Bikin kaget! Coba lihat mereka berempat! (menunjuk ke arah Natasya d.k.k)”

Jerry: “Kenapa? Naksir ya?”

Aldo: “Sepertinya.. tapi pengen lihat mereka bubaran dulu.”

Jerry: “Kamu curi saja dompetnya Vero si galak itu, terus taruh di dalam tasnya Natasya atau Fhy, Vero pasti bakal nuduh diantara mereka berdua.”

Aldo: “Jadi, Dara mau diapain? (teriak)”

Jerry: “Psssst! (menutup mulut Aldo) Yang tadi itu bohongan, jangan dianggap serius, bodoh!”

Terlihat Vero masuk kedalam kelas dengan tawa yang terbahak-bahak.

Vero: “Ahahahaha! Nat, coba deh lihat model rambut modis-ku! (sambil memainkan rambutnya dengan jarinya) Keren kan?!”

Natasya: “Idih, apanya yang keren? Norak tau!”

Vero: “Ahahahaha! Bilang aja ngiri.. (menarik rambut Natasya)”

Natasya: “Ah, ah! Iya iya, bagus ah!”

Fhy: “Eh, aku ke kantin dulu ya?! (langsung menoleh kearah Dara) Ra, temenin aku dong?”

Dara: “Wait! (menuju mejanya dan mengambil buku pelajaran) Sekalian temenin aku ke perpus balikin buku ini.”

Sementara berjalan menuju pintu kelas, tiba-tiba seorang siswi terlihat buru-buru masuk ke dalam kelas dan tanpa sengaja menabrak Dara dan juga Fhy didepannya hingga buku-buku yang dibawa Dara ikut terlempar.

Fhy: “(merintih) Aaaauch!!! Kakiku!”

Dara: “(memungut buku-bukunya) Buku-buku pinjamanku, aduh!”

Nike: “(membantu Fhy berdiri) Sorry ya Fhy, Dar. Lagi buru-buru tadi, ga sengaja kok! (memelas) Sorry ya?”

Fhy: “(memegang kakinya yang sakit) Iya, ga apa-apa.”

Dari kejauhan terlihat Vero dan Natasya beserta murid yang lain menghampiri tempat kejadian tersebut hingga membentuk suatu barisan. Tanpa sadar Nike telah mendapat tamparan bertubi dari Natasya juga Vero.

Natasya: “(menampar Nike) PLAKK! Perempuan sial! Cari gara-gara ya! (dengan nada membentak).”

Nike: “(merintih dan mencoba menahan air matanya) Apa maksud kamu, Nat?”

Natasya: “Apa maksud kamu, Nat? Apa maksud kamu, Nat? (nada mengejek) Pura-pura bego’ apa bego’ beneran sih, hah!”

Vero: “Udah, sekarang kamu pergi sana! Lain kali kalo jalan ga usah sampai buru-buru deh..”

Nike: “Tapi…. (belum sempat ia berkata, tangan kanan Vero telah menempel di pipi kirinya)”

Vero: “Bacot!”

Akhirnya air mata yang tertahankan sejak tadi kini tak mampu dibendung lagi keluar dari mata Nike. Dia mencoba mencari celah dari kesalahpahaman teman-temannya dengan berkata yang sejujurnya namun tak dapat dipercaya oleh Natasya dan Vero. Kemudian mampu diredam oleh seorang siswa baru di sekolah itu.

Nike: “(memegang pipinya sambil menangis) Aku buru-buru ke kelas itupun karena ada suatu hal yang harus aku sampaikan pada kalian, tapi aku ga bermksud untuk menabrak Dara dan Fhy.”

Natasya: “Oh, masih berani mengelak rupanya ya? (tiba-tiba dengan kasar menarik-narik tangan Nike bersama Vero)”

Vero: “Sini kamu! (dengan kuat menarik-narik tangan Nike)”

Fhy & Dara: “(mencoba melerai) Cukup! Udah dong ah!”

Dan di ujung pintu telah berdiri seseorang yang belum sempat diperkenalkan oleh Nike. Dia adalah Billy Sandora, siswa baru dari luar kota. Semua mata tertuju padanya.

Bill: “(berteriak) Lepas!”

Nike: “(berusaha melepaskan diri) Tolong, Bill!”

Vero & Natasya: “Diam!!!”

Bill: “Lepas! Lepaskan dia, perempuan bodoh!”

Natasya: “(terbata) A.. aa.. apa???!”

Bill: “Masih belum dengar?! Lepaskan!”

Mereka berdua pun melepaskan Nike dan menjauh dari keramaian sesaat menuju arah luar kelas. Disaat yang bersamaan bel berbunyi panjang.

********************

ADEGAN 3

Keesokan harinya pada saat bel istirahat berbunyi, semua siswa maupun siswi diwajibkan mengikuti rapat konsulat di Aula sekolh. Dimana pada saat itu telah terjadi perdebatan antara Vero, Natasya, Fhy, dan Dara, yang bermula dari surat kiriman seseorang yang ada di dalam tas Fhy.

Vero: “Malas deh ikutan rapat. Kantin yuk?!”

Natasya, Fhy & Dara: “Yuk!”

Merekapun beranjak pergi dari kelas. Tidak lama mereka berjalan, Vero merasa ada yang terlupa.

Vero: “Wait! Aku lupa cerminku! Ah, rambutku!”

Natasya: “Butuh sisir?”

Fhy: “Kalo cermin sih ada, ambil aja di dalam tas! (menunjuk tasnya)”

Vero: “( sambil membuka tasnya dan terlihat sedang mencari sesuatu dan wajahnya sangat gelisah ) Mana sih?! (menemukan surat) Kertas apa ini?”

Natasya: “(merampas surat yang sementara dibaca oleh Vero kemudian membacanya dengan lantang) O’.. o’.. o’.. (menepuk tangan) Jadi ini yang yang dibilang sahabat?”

Fhy: “(bingung sambil melongo) Surat untuk siapa? Sorry, Nat. barangkali itu bukan buat aku.”

Vero: “(mendorong pundak Fhy dengan kasar) Lagak! Main belakang ya?! Tau ga, yang suka sama Jerry itu bukan cuma kamu aja! Tuh, Natasya lebih dulu dibanding kamu! (sekali lagi mendorong pundak Fhy dengan kasar)”

Dara: “(shock melihat pertengkaran diantara persahabatan mereka) Sudah! Sudaaaah! Persahabatan macam apa ini?! Lagi-lagi Jerry, masih banyak cowok lain selain dia, kenapa sih milih dia?!”

Natasya: “(membentak Dara) What!!! Si blo’on ini udah mulai ngajar nih, Ver. Ahahahaha!”

Dara: “(menampar Natasya hingga terjatuh) Jahat!”

Natasya: “(merintih dan memegang pipinya) Aaaaaaah!”

Vero: “(mendorong Fhy hingga terjatuh kemudian mendorong Dara hingga tersungkur) Ih, kurang ajar deh!!!”

Natasya: “(bangkit lalu menjambak rambut Dara dengan kasar memaksanya untuk berdiri) Jangan sok cantik kamu, hah!”

Dara: “(mencoba melepas tarikan Natasya namun tak bisa) Aaah! Nat, jangan! Sakit, Nat! Aah!”

Natasya: “(terus menjambak) Aku udah muak dengan gaya sok lugumu itu, aku tahu kamu suka sama Jerry dan diam-diam sering merhatiin dia, hah! Wanita sial!”

Dara: “(berteriak kesakitan) Nat!!!!”

Fhy: “(memukul tangan Natasya untuk menolong Dara) Kamu gila ya?!! Mo ngebunuh, hah! Lepasin!!”

Vero: “(menjambak rambut Fhy tiba-tiba hingga tersungkur kebelakang) Persahabatan ini udah hancur! Urusan kita belum selesai! Aku muak dengan sok kebaikanmu. Wanita sial!”

Fhy: “(berusaha mencakar wajah Vero dan mengenai pelipis mata bagian kanan Vero hingga berdarah) Aaaah! Sialan!”

Vero: “(melepas jambakannya dan merintih kesakitan memegang pelipisnya) Ah, darah! Mataku?! Aaah!”

Fhy: “(berlari dan mencoba memukulkan pot bunga yang ada di meja guru ke kepala Natasya) kamu yang sial!”

Vero: “(berteriak) Awas, Nat!”

Natasya: “(berbalik namun pot bunga tersebut sudah mengenai kepalanya hingga ia pingsan) Oh, kepalaku. Sialan kau, Fhy!”

Fhy: “(menolong Dara yang bibirnya telah berdarah akibat jambakan dan tamparan bertubi-tubi dari Natasya) Ra, sadar, Ra! Bangun! Ayo lari dari sini!”

Dara: “(terkejut karena melihat sosok Vero yang sedang berdiri diatas Fhy dengan memegang pot bunga penuh amarah) Effff.. effff.. fhy! Diii.. be.. belakang.. mu! (terbata)”

Fhy: “(tanpa ia sadari bahwa pot bunga begitu cepat melayang kearahnya dan membuat bibirnya ikut berdarah) Ugh! Ini sekolah, Ver. Hentikan! (menahan darah yang keluar dari mulutnya)”

Vero: “(menarik baju Fhy hingga berdiri tepat dihadapannya) Ahahahaha! Ini kamu, Fhy?! Ahahahaha!”

Tiba-tiba Dara bangkit dan membentangkan tangannya dihadapan Vero yang mencoba membunuh Fhy. Namun apa daya, iapun terhempas kemudian tersungkur pingsan di sudut lantai.

Dara: “(membelakangi Fhy sambil membentangkan tangannya) Jangan, Ver. Kita sahabatan, Ver. Kasihan Fhy.. (lesu)”

Vero: “(menampar Dara sekuat-kuatnya hingga iapun ikut terjatuh namun Dara pingsan) Awas, bodoh!!”

Natasya: “(bangkit dan menghampiri Fhy yang masih dalam posisi berdiri membelakangi tembok kelas) Rasakan ini, wanita sialan! (menghantamkan kepala bagian belakang Fhy ke tembok sebanyak 10 kali) Ahahahaha!”

Fhy: “Na’.. na’.. natttt.. (terbujur kaku di lantai dengan pakaian yang bersimbah darah akibat hantaman)”

Vero: “(teriak) Nattttttt!”

Dara: “(menangis sambil menutup mulut karena shock) hikss.. hikss.. apa yang telah kalian lakukan? Hikss..”

Natasya: “(menoleh kearah Dara) Diam kamu! Atau kamu akan aku bunuh juga, Dar!”

Vero: “U’.. u’.. udah, Nat! be’.. be’.. resin.. ma’.. yatnya! (terbata)”

Tubuh Fhy yang sebelumnya ingin dibuang ke danau akhirnya dibatalkan karena ketakutan akan siswa lain yang melihat mereka sedang membawa mayat, lebih memilih menyembunyikan di dalam gudang sekolah yang terletak agak jauh dari kelas mereka. Dan tak lupa mereka membersihkan bercak darah yang ada di lantai kelas sehingga tidak menimbulkan suatu kecurigaan. Namun, sejak saat itu hubungan antara Vero, Natasya, dengan Dara kurang baik.

********************

THE END

Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.

0 Response to "Contoh Naskah Drama horor komedi 9 orang"

Posting Komentar