Contoh Naskah Drama gereja

Contoh Naskah Drama gereja - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama gereja lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama gereja dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama gereja untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama gereja ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama gereja terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama gereja ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.

Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama gereja ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama gereja ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama gereja ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama gereja tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama gereja dibawah ini yang sobat semua.

I M A N

Pemeran : Ito…………….sebagai Iman
Fardy…………sebagai Fardy dan juga Narator
Donny……….. sebagai sang sutradara
Vivi………….. sebagai Vivi

Babak I

Panggung nampak gelap, hanya sebuah lampu menyorot sebuah kursi yang kosong. Lalu duduklah seorang pria yang tampak murung, tatapannya kosong.

Narator : “Hari-hari tak banyak berubah bagi pria ini. Anda mungkin akan bertanya-tanya, ada apa gerangan dengan dirinya, dengan tatapan yang begitu sendu, seolah hidup tidak punya harapan untuk masa depannya. Tapi anda memang belum mengenalnya, karena semua orang, ratusan, jutaan, bahkan milyaran orang di seluruh dunia mengenal dia. Karena dia muncul di semua layar kaca di mana-mana. Bahkan tidak sedikit orang yang memuja dan terinspirasi karena dia. Dia adalah…..”

Donny : “Iman !!! Ayo, kita segera siaran langsung dalam 5….4…..(Iman segera bergegas merapikan bajunya tampak terkejut)…3…..2……1…..Action !”

Lampu menyala terang benderang. Seketika mimik muka pria itu berganti menjadi orang yang ceria.

Iman : “Selamat malam, pemirsa. Kita bertemu lagi dalam acara talkshow MASIH ADA HARAPAN. (semua orang bertepuk tangan riuh) Kita semua selalu berpikir bahwa hidup ini tidak adil. Bayangkan, ketika semua orang seolah punya segalanya yang sempurna, keluarga yang sempurna, rumah yang indah, kekayaan yang luar biasa berlimpah dan yang bisa kita lakukan hanya bertanya kepada Tuhan, KENAPA ? Malam ini, kita akan kedatangan seorang tamu yang berani bilang bahwa hidup itu sangatlah adil, hidup itu indah, katanya. Baiklah kita sambut saja langsung, mas Fardy !!!”

Seorang lelaki masuk ke studio itu dan berjabat tangan dengan Iman kemudian duduk di sebelahnya.

Iman : “Selamat malam, mas Fardy. Langsung saja kenapa mas Fardy berani bilang bahwa hidup itu sangatlah adil dan indah, bisa dijelaskan ?”

Fardy : “Sederhana saja, saya melakukan dua hal yang saya rasa sangatlah bijaksana.”

Iman : “Dan dua hal itu adalah…?”

Fardy : “Pokoknya sangat banyak manfaatnya dan saya yakin akan berguna buat semua orang. Kelak anak-anak saya juga pasti akan saya suruh menerapkannya dalam hidup mereka.”

Iman : “Apa mas Fardy sudah punya anak ?”

Fardy : “Oh, saya bilang kan kelak…ya belum ada toh. Masih muda gini…”

Iman : “Ok, mas Fardy, kita bahas dulu yang tadi, dua hal yang mas Fardy bilang penting itu adalah…?”

Fardy : “Jadi kemarin kan saya jalan-jalan ke swalayan. Ketemu teman-teman saya, si Nino, Budi, Agus, Hendra, hei apakabar semua (sambil melihat ke arah kamera) salam buat yang dirumah ya…”

Iman : “Tenang, mas Fardy, iya, semua orang sedang menyaksikan mas Fardy di TV sekarang…”

Fardy : “Mak !! Fardy masuk TV mak !!! (tampak histeris) Jeng Yayuk !!! Mas-mu terkenal, euy !!!! (mulai melompat-lompat kegirangan)”

Sutradara berdiri di depan mereka dengan marah. Dibantingnya naskah berulang kali.

Donny : “Cut !!!!! Brengsek !!! (masuk ke dalam studio dan mencengkram kerah baju Fardy) Keluar dari studio ini, orang kampungan !!! (mendorong Fardy sampai jatuh dihadapannya)”

Fardy : “Bayaran saya mana, Pak ? katanya tadi…”

Donny : “Bayar gigimu !!!! Keluar kamu, gembel !!!”

Fardy melangkah keluar meninggalkan studio. Lampu gelap menyisakan keheningan.

Narator: “Dua hal itu adalah BERHENTI MENGELUH MAUPUN MENGGERUTU dan yang terakhir, BELAJAR UNTUK BERSYUKUR….”

Babak II

Lampu menyala terang benderang. Iman berdiri dengan penuh senyum. Disebelahnya telah duduk seorang perempuan.

Iman : “Selamat datang kembali di MASIH ADA HARAPAN. Kita dengarkan apa kata superstar kesayangan kita Vivi tentang perasaan jatuh cinta !!!”

Vivi : “Ehmmm, hmmm, ehmmm, (mengatur suara seolah sedang sakit tenggorokan)”
Iman : “Vivi, anda baik-baik saja ?”

Vivi : “Saya baru mau mulai ngomong kok sudah dipotong sih ? anjing !!! setan !!!”

Iman : “Maaf ya…duh, Vivi, kita sedang live nih…”

Vivi : (tampak kikuk dan salah tingkah menatap ke kamera seketika bersikap manis) “ Eh iya, para pemirsa, sori tadi Vivi kebawa latihan hapal naskah film terbaru Vivi gitu lho…Jangan lewatkan ya….”

Vivi sibuk berpose-pose penuh gaya. Iman hanya bisa diam bengong memperhatikannya.

Narator : “Kesalahan terbesar kita dalam hidup dan belajar berbagi kasih dengan sesama ialah….KITA SELALU TERLALU BANGGA MEMBICARAKAN DIRI KITA SENDIRI sehingga SELALU TIDAK PUNYA CUKUP WAKTU UNTUK MENDENGARKAN ORANG LAIN”

Iman : “Vivi, vivi tahu apa artinya cinta ?”

Vivi : (menghentikan aksi pose-posenya dan menatap Iman) “Apa itu ?”

Iman hanya diam.

Vivi : “Vivi mau tahu donk, apa itu cinta ?”

Iman hanya diam. Dia tampak tertegun, seolah kaget. Matanya memandang ke kamera seolah kebingungan. Mulutnya hendak bicara tapi kata-kata itu tidak bisa keluar. Seolah diam disana begitu saja dibungkam keheningan sunyi.

Narator : “Kita selalu mengira diri kita tahu, padahal apa yang kita tahu dan kita rasa benar, belum tentu demikian kenyataan yang sebenarnya. Kita sering lupa bahwa kita seharusnya lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup ini…”

Lampu gelap.

Narator : “Mendengarkan, mengasihi sesama, memaafkan, berdamai dengan diri kita sendiri, dan belajar untuk percaya, pada sebuah harapan, berpikir positif, bukankah ini hal-hal sederhana yang Tuhan ingin ada pada diri kita ?”

Satu lampu menyala. Tampak Iman yang duduk kebingungan. Dia tampak begitu ketakutan dan gelisah.

Narator : “Jika belakangan ini kamu merasa ada yang hilang dari diri kamu, pernahkah kamu meluangkan waktu untuk berdoa dan berbicara kepada-Nya ? Atau sekedar mengucap syukur atas hal-hal terbaik yang sudah dikaruniakan-Nya untuk kamu seperti karunia kehidupan sebagai seorang manusia ?”
Iman mulai mengeluarkan sebuah pistol dengan gemetaran dan mengacungkannya ke kepalanya.

Narator : “Jika hingga hari ini ada damai yang hilang dari dirimu, mungkin ini saatnya kamu mulai bertanya, dimanakah harapan berada ? Dimanakah iman dan keyakinanmu berada saat ini ???????? Atau kamu lebih memilih jadi manusia bertopeng, yang pura-pura bahagia, pura-pura tampak sempurna, pura-pura tidak mengenal Tuhan, pura-pura tidak tahu….(Iman memejamkan matanya, tangannya siap menarik pelatuk pistol yang ada dikepalanya) sebelum semuanya terlambat atau…..DORRRRRRRR !!!”

Lampu mati.

* the end *

Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama gereja yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.

0 Response to "Contoh Naskah Drama gereja"

Posting Komentar