Contoh Naskah Drama edukatif - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama edukatif lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama edukatif dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama edukatif untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama edukatif ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama edukatif terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama edukatif ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.
Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama edukatif ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama edukatif ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama edukatif ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama edukatif tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama edukatif dibawah ini yang sobat semua.
SINOPSIS DRAMA
Aan memiliki seorang adik dimana adiknya sangat nakal dan tidak pernah mengendahkan ucapannya. Merasa ada yang salah dengan adiknya, Aan pun mencoba mengkonsultasikan perihal adiknya terhadap teman-temannya. Andika sebagai seorang psikolog akhirnya memberi sebuah masukan yang sangat berarti kepada Aan.
DIALOG DRAMA
Aan:
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu memiliki seorang adik yang sangat nakal? apa kamu akan menghukumnya terus-terusan?
Lina:
Kenapa kamu nanya seperti itu? memangnya adik kamu nakal banget ya?
Juwita:
Iya, adik si Aan memang nakalnya minta ampun. Nggak takut sama orang, diomelin kayak apa juga sia-sia saja.
Aan:
Iya, benar apa yang dikatakan Juwita itu. Makanya, aku bingung gimana cara menghadapi adik aku itu.
Lina:
Wah aku kurang paham ya.. soalnya aku nggak punya adik sih. Tapi masak iya adik kamu sampe segitu nakanya, An?
Aan:
Iya, nggak tahu kenapa adikku tu ampe segitu nakanya. Aku bener-bener nggak tahu deh apa yang salah dengan adikku ini.
Juwita kemudian mengusulkan Aan untuk berkonsultasi ke salah satu sahabatnya yang merupakan lulusan Psikologi.
Juwita:
An, kamu mau nggak aku kenalin sama temanku.
Aan:
Siapa? ya aku sih mau-mau saja, sal tujuannya positif.
Lina:
Kamu mau kenalin Aan sama Andika, ya?
Juwita:
Iya, benar. Aku mau kamu coba konsultasi dengan Andika soalnya dia banyak mengerti tentang psikologi dan keadaan mentan sang anak.
Lina:
Ide bagus tuh.. kamu ajak aja Aan kerumahnya.
Juwita:
Nanti sore kamu nggak kemana-mana kan An? Ayuk kita main kerumahnya Andika. Mungkin dia bisa memberikan solusi buat kamu.
Aan:
Baiklah, nanti sore aku jemput kamu dirumah.
Sore hari itu Aan dan Juwita lantas berkunjung ke rumah Andika untuk meminta masukan terkait kenakalan adiknya Aan.
Juwita:
Assalamu'alaikum...(bunyi salam Juwita didepan pintu rumah Andika) Assalamu'alaikum...
Setelah dua kali salam, akhirnya Andika membuka pintu.
Andika:
Wa'alaikum Salam.. Eh.. kamu, Ta, apa kabar? mari silakan masuk. Ini teman kamu?
Juwita:
Aku baik-baik aja, kamu sendiri gimana? Ini, teman aku Aan.
Andika:
Alhamdulillah, aku sehat-sehat aja. Oh.. iya, kamu kesini mau main doang atau mau ngajak aku kemana nih?
Juwita :
Oh.. begini, Aan ada masalah dengan adiknya. Kami kesini ini mau minta masukan dari kamu cara menghadapi adik Aan.
Aan:
Iya, benar itu.
Andika:
Memangnya adik kamu kenapa An?
Aan:
Adik aku tuh nakalnya minta ampun, dan aku nggak tahu lagi harus bagaimana cara mendidiknya supaya dia bisa lebih baik. Dia nggak bisa dibilangin, dan nggak punya rasa takut sama orang dewasa sekalipun.
Andika:
Usia berapa adik kamu?
Aan:
Dia baru 8 tahun.
Andika:
Bagaimana kebiasaan adik kamu? maksud aku aktivitas sehari-hari ngapain aja, terus teman bergaulnya siapa dan bagaimana?
Aan bercerita panjang lebar kepada Andika, dan Andika kemudian membuat sebuah kesimpulan yang menjadi penyebab asal-muasal kenakalan adiknya Aan.
Andika:
Aku menyimpulkan, bahwa adik kamu menjadi seperti itu karena dia kurang mendapat kontrol dari ibu kamu. Anak yang tidak mendapat pengawasan serta teguran dari orangtua memang sangat potensil tumbuh seperti adik kamu. Jadi, sebelum semuanya terlambat, mintalah orangtua kamu untuk menyisakan lebih banyak waktu untuk adik kamu.
Aan pun percaya dengan penjelasan Andika karena selama ini kedua orangtuanya memang tidak memberikan cukup waktu kepada adiknya lantaran mereka sibuk dengan pekerjaan.
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama edukatif yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Contoh Naskah Drama edukatif"
Posting Komentar