Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama etika keperawatan ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama etika keperawatan ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama etika keperawatan ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama etika keperawatan tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama etika keperawatan dibawah ini yang sobat semua.
Suatu hari di sebuah desa kecil terdapat keluarga miskin yang terdiri dari ayah, ibu dan kedua anaknya
Ayah yang bernama : Pak Riza
Ibu yang bernama : Mak Sintya
Kakak yang bernama : Elsi
Adik yang bernama : Difa
Ketika itu, si adik Difa yang sedang merintih kesakitan pada bagian perut dan terus mengalami BAB yang sudah lebih dari 10 kali dan terus menerus keluar masuk kamar kecil, terbaring di kamar. Sebenarnya Difa ingin sekali mengmbil air minum di dapur, tetapi oleh karena sakit perut yang dialaminya, Difa pun hanya bisa merintih.
Difa : Aduh… aduh… ( merintih kesakitan )
Elsi : Kamu kenapa? ( sambil melihat kearah Difa )
Difa : Sakit kak…
Elsi : Sakit sedikit saja dibesar-besarkan, manja kamu…
Difa : Tolong ambilkan air minum kak, Difa haus…
Elsi : Lagi sibuk, ambil sendiri…
Difa : ( hanya bisa menahan sakit perut dan haus yang dirasanya )
Si kakak yang tidak peduli dengan adiknya pergi meninggalkan rumah. Difa berlari menuju dapur dan masuk ke toilet (dengan muka pucat). Sudah lama Difa di dalam, tapi tidak keluar-keluar.
Mak yang sedang mencuci piring khawatir dan segera memanggil Difa.
Mak : Difa… lama sekali kamu didalam!
Difa : Sakit Mak, mulas…
Mak : Cepat, gantian mak lagi…
Difa keluar dengan wajah yang pucat, ia merasa pusing dan Difa pun pingsan. Mak yang sedang mencuci piring langsung melepaskan piring yang sedang dicuci.
Mak : Difa.. Difa… Difa… bangun Nak, kenapa kamu?
Elsi… Elsi… pak.. pakkk.. bapak…
Ya Allah nak kenapa sampai begini?
Bapak : Ya bu, sebentar ( bergegas keluar kamar )
Bapak baru selesai sholat bu…ada apa?
( belum sempat ibu menjelaskan, Pak Riza langsung kaget )
Astaghfirullah hal’adzim… Difa anakku
( Bapak langsung mengangkat Difa ke kamar )
Mak : Pak, Mak khawatir dengan keadaan Difa. Belum sampai 1 hari ini Difa sudah bolak balik kamar kecil lebih dari 100x, Mak takut kenapa-kenapa…
Bapak : Iya Mak, Bapak juga khawatir ( sambil memegang kepala Difa )
Mak : Iya-iya, ayo kita bawa Pak…
(Difa pun dibawa ke RS M.DJAMIL ).. ( tiba di RS M. DJAMIL)…
Bapak : Sus, tolong anak saya sus…
Suster : Iya pak, ( suster membawa Difa ke IGD )
Maaf bapak tunggu di luar ya..
( sambil menunggu, bapak dan mak berbicara tentang biaya untuk pembayaran RS. Tiba-tiba Elsi datang setelah mengetahui adiknya masuk RS ).
Elsi : Difa kenapa pak? Ada-ada saja anak itu.
Mak : Huust, jangan begitu, itu adikmu Elsi.
Elsi : Adik apa seperti itu, menyusahkan keluarga.
Bapak : El… Difa itu adik kandung kamu, seharusnya kamu memberi perhatian bukan malah memojokan dia..
( Elsi marah-marah dan langsung meninggalkan kedua orang tuanya)
(ibu menangis)
Mak : Pak, bagaiman cara kita membayar biaya pengobatan Difa Pak? Dapat dari mana kita uang Pak?
( Mak sambil menangis )
Bapak : Mak, kita akan berusaha untuk mendapatkan uang untuk Difa, kalau perlu kita jual rumah kita itu untuk membayar biaya RS.
Mak : Terus kita tinggal dimana Pak? Hanya rumah itu satu-satunya harta kita
(Bapak hanya terdiam )
(Suster keluar dan membawa Difa pindah ke R. DALAM. Bapak dan Ibu pun langsung mendampingi Difa yang tidak sadarkan diri. Sesampainya di R. DALAM Suster memanggil keluarga Difa untuk menjelaskan penyakit dan biaya administrasi Difa)…
Suster : Permisi Bapak, Ibu keluarga Difa?
Bapak dan Ibu : Iya Sus, ada apa?
Suster : Bapak dan Ibu diminta Dr. Ona ke ruang perawat untuk membicarakan penyakit dan biaya administrasinya
Bapak dan Ibu : Baik Sus, terima kasih!
Suster : Sama-sama Pak, Bu….
(Bapak Riza dan Ibu Sintya pergi ke ruang perawat )
Bapak : Permisi…
Suster : Silahkan masuk..
Dr. Ona : Bapak dan Ibu orang tua Difa? Begini pak, setelah diperiksa, anak Bapak dan Ibu mengalami diare dan dehidrasi atau kekurangan cairan didalam tubuh, jadi anak Bapak dan Ibu harus tinggal dirumah sakit dulu dalam beberapa hari untuk memulihkan kesehatannya.
Bapak : Kira-kira biayanya berapa ya dok?
Dr. Ona : Kalau masalah biaya, Bapak dan Ibu bisa konfirmasi kebagian administrasi dan yang penting sekarang kita pulihkan dulu keadaan anak Bapak dan Ibu.
Bapak : Baik dok.
( Dr. Onamemanggil suster )
Dr. Ona : Suster, tolong berikan obat ini ke pasien Difa, injeksi via infus ya Sus…
Suster : Baik dok
( suster langsung keruangan Difa )
Suster : Selamat siang…
Keluarga : Siang sus..
( suster menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada keluarga pasien )
Suster : Saya Suster Hermin, dan saya akan melakukan tindakan menyuntikan obat melalui infus supaya adek cepat sembuh. (sambil menyuntikkan obat )
Sudah selesai, sore nanti saya akan kesini lagi untuk memberikan obat lagi, saya permisi dulu ya. Permisi, selamat siang!
Keluarga : Siang sus, terimakasih!
Suster : Sama-sama
( dilakukanlah penyuntikan kedua, ada hal yang aneh)
Suster : Selamat malam, saya Suster Hermin, sesuai dengan janji tadi saya akan memberikan obat pada adek, biar adek cepat sembuh. ( sambil menyuntikan obat ke infus )
Saya sudah selesai. Kalau ada apa-apa Bapak dan Ibu bisa panggil saya, baik saya permisi dulu. Selamat malam!
Keluarga : Selamat malam!
( setelah penyuntikan, Suster Hermin keluar dan 15 menit kemudian Difa mengalami kejang, Bapak dan Ibu Riza panik )
Bapak : ( memanggil perawat )
(Dr. Ona dan suster Hermin datang )
Bapat : Dok, bagaimana ini? Kenapa bisa begini?
Dr. Ona : Iya sebentar ya pak, saya periksa dulu ( memeriksa obat apa yang diberikan Suster Hermin )
Obat apa yang Suster berikan ke pasien Difa?
Suster : Saya berikan obat yang sesuai dengan resep Dokter
(Dr. Ona memeriksa kembali obat yang di berikan, setelah diperiksa ternyata obat tersebut salah, keluarga Pak Riza tidak terima dengan kejadian ini, dan menuntut suster Hermin serta RS M. DJAMIL yang dianggap keluarga Pak Riza sudah melakukan mal praktek )
Mak : Saya tidak terima dengan kejadian ini… saya akan menuntut RS ini, ini masalah nyawa…
Dr. Ona : Maaf bu, kami tidak bermaksud untuk melakukan mal praktek atau semacamnya, tapi ini memang kesalahan saya dan suster saya.
Mak : Saya tidak terima, saya akan bawa masalah ini ke pengadilan.
Suster : Maaf bu, mungkin masalah ini tidak perlu dibawa ke pengadilan, kami akan bertanggung jawab dengan semua kejadian ini, kami pun sudah memberikan obat yang sesuai dan penetral atas kejang-kejang tadi.
Dr. Ona : Benar bu, masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan..
( tiba-tiba Elsi datang ke RS, setelah mendengar kejadian tersebut, hatinya pun mulai tersentuh yang semula membenci adiknya, kini dia menjadi perhatian dan sayang )
Elsi : Kenapa bisa begini bu…? Difa maafkan kakak…
Bapak dan Ibu : ( menjelaskan semua kejadian yang sudah terjadi pada Elsi)
( setelah bebincang-bincang, keluarga Pak Riza setuju tidak membawa masalah ini kepengadilan dan memilih cara kekeluargaan. Setelah diberi pengobatan dengan obat-obatan yang sesuai midah bisa sembuh dan keluarganya pun tedak perlu membayar biaya pengobatan dan RS).
PELAKSANAAN
- TOPIK
- TUJUAN ROLE PLAY
- Memberikan motivasi kepada mahasiwa
- aspek kreatif lebih terlihat bermain dari pada bekerja
- tekanan/keharusan untuk memecahkan masalah atau konflik yang dialami karakter mereka lebih memberikan motivasi daripada tekanan ketika mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Tekanan semacam ini justru akan mereka temui dalam kehidupan nyata.
- Menambah/memperkaya sistem pembelajaran tradisional
- Pengajar tidak hanya mencekoki mahasiswa dengan teori-teori
- Bermain peran menunjukkan dunia sebagai tempat yang kompleks dengan masalah-masalah yang kompleks pula. Masalah-masalah ini tidak dapat dipecahkan hanya dengan satu jawaban sederhana yang diingat oleh mahasiswa.
- Mahasiswa belajar bahwa keterampilan yang dipelajari secara terpisah, seperti keterampilan berkomunikasi, sering digunakan secara bersama-sama dalam menyelesaikan berbagai tugas/kegiatan dalam dunia nyata.
- Pembelajaran dengan bermain peran lebih mengutamakan nilai rasa, kreatifitas dan juga pengetahuan.
- latihan untuk mengutamakan pentingnya orang dan sudut pandang mereka merupakan bekal yang sangat penting bagi mahasiswa di dunia kerja mereka nantinya.
- Keterampilan untuk kehidupan nyata.
- mahasiswa harus memahami kebutuhan dan perspektif orang-orang yang ada di sekelilingnya
- bermain peran dapat meningkatkan kemampuan seperti self-awareness, problem-solving, komunikasi, inisiatif dan kerjasama.
- dalam penelitian atau problem-solving, mahasiswa lebih bisa menerima atau mengingat ilmu yang mereka kembangkan sendiri, daripada ilmu yang mereka terima dalam perkuliahan.
- Menyenangkan dan dapat menimbulkan motivasi bagi pembelajar.
- Semakin banyak kesempatan pembelajar untuk mengungkapkan diri.
- Memberikan kesempatan yang lebih luas untuk berbicara.
Bermain peran merupakan satu metode yang sangat baik dalam pembelajaran bahasa asing kedua. Hal ini diungkapkan oleh Tompkins (1998). Metode ini memberikan semangat untuk berfikir dan berkreativitas serta memberikan kesempatan pembelajar untuk mengembangkan dan melatih keterampilan berbahasa dan kemampuan bertingkah laku dalam situasi yang lebih nyata. Bonnet (2000) dalam laporan hasil penelitiannya menulis, bahwa dengan bermain peran dan berdebat siswa meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk berbicara dan berdebat. Seperti pendapat Rebaud dan Sauvé yang dikutip Bonnet, permainan-permainan semacam ini dapat membantu dalam mengungkapkan pendapat, improvisasi, mendengar dan memahami sudut pandang orang lain.
Selain itu, permainan ini juga membantu siswa untuk mengembangkan sikap toleransi dan dalam membuat keputusan. Hal ini akan menuntun siswa untuk berfikir mandiri.
Kekurangan Role playing.
Menurut Blatner, Role playing merupakan teknologi mengintensifkan dan mengakselerasikan pembelajaran. Selain memiliki banyak manfaat, metode ini juga memiliki kekurangan.
Kekurangan yang diungkap oleh Blatner antara lain:
- Bermain peran merupakan satu metode belajar yang memungkinkan adanya improvisasi dari para pelakunya. Kemampuan untuk melakukan improvisasi ini menuntut rasa keamanan, sehingga pengajar harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari peran yang diberikan lebih dulu (warming-up process). Warming-up ini sebenarnya sudah merupakan bagian dari bermain peran itu sendiri, sehingga waktu akan terkurangi.
- Adanya anggapan bahwa kemampuan interpersonal lebih mudah dari kemampuan teknis, sehingga mereka cenderung berfikir mampu melakukan Role playing meski mereka belum pernah memperoleh materi/tema yang akan diperankan.
- PENGORGANISASIA
- Nama-nama pemeran
- Aris hardianto : Dul ( Abang )
- Gusti priyawan : Pak Ragi ( Bapak )
- Masriyanto : Dr. Rio
- Seva apriyanti : Mak Ipah (Mak)
- Yesi ariska : Suster Ami
- Yuni koeswijayanti : Midah
- Media dan Alat
- Setting tempat
- PELAKSANAAN KEGIATAN
- Waktu Pelaksanaan
Tanggal : 10 Desember 2012
Pukul : 07.30 WIB
Ruangan/Tempat : II B
- Pembagian Pelaksanaan
Nama Kegiatan | Alokasi Waktu Kegiatan |
Pembukaan
Perkenalan Inti Kegiatan Penutup |
5 Menit
5 Menit 20 Menit 5 Menit |
Jumlah Waktu | 35 Menit |
- MEKANISME KEGIATAN
- Pembukaan:
selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Terimakasih kepada Ibu Miya Susilawati S,Kep Ners selaku dosen pembimbing Keperawatan Profesional yang sudah memberikan kesempatan kepada kelompok kami untuk melaksanakan role play pada hari ini, serta teman-teman yang kami sayangi.
- Perkenalan:
- Inti/isi cerita dari role play
- Kesimpulan
- Saran
- Penutup
- REFERENSI
Potter, Patricia A. (2005). Fundamental of Nursing: Concepts, Proses adn Practice 1st Edition. Jakarta: EGC.
Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama etika keperawatan yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.
0 Response to "Contoh Naskah Drama etika keperawatan"
Posting Komentar