Contoh Naskah Drama dialog

Contoh Naskah Drama dialog - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama dialog lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama dialog dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama dialog untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama dialog ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama dialog terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama dialog ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.

Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama dialog ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama dialog ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama dialog ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama dialog tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama dialog dibawah ini yang sobat semua.

TIDUR  DI SEKOLAHAN

(Menjelang siang hari, tidak lama sebelum lonceng pemberitahuan waktu pulang sekolah dibunyikan, Bu Ratnasari, guru Bahasa Inggris kelas 3-A, memberikan tugas kepada siswanya.)

Bu Ratnasari       :”Anak-anak, pelajaran kita tentang Artikel telah dibahas.                              saatnya, ibu akan memberikan tugas untuk kalian.”

Karlina         :”Yaaa… Jangan dong bu ! Besok kan sudah liburan…”

Bu Ratnasari       :”Justru karena itu, Kar. Nah, tugas kalian adalah kalian                            harus membuat sebuah kelompok, maksimal                                            beranggotakan 5 orang, dan kelompok tersebut akan                             membuat sebuah artikel tentang suatu masalah.”

(Lalu Diniati mengangkat tangannya untuk bertanya tentang tugas yang akan diberikan ibu gurunya tersebut.)

Bu Ratnasari       :”Iya, ada apa Diniati?”

Diniati      :”Bu, yang ibu maksud dengan masalah itu, lebih jelasnya gimana sih, bu?”

Bu Ratnasari       :”Oh... Begini, kalian harus membuat artikel, dan terserah

kalian tentang masalah apa. Yang terpenting harus tentang suatu masalah.   Misalkan, masalah yang terjadi di daerah kalian. Begitu, Diniati.”

(Tiba-tiba Pryatna datang dari luar dan langsung membuka pintu. Dia tampak habis berlari karena nafasnya ngoh-ngohan.)

Pryatna         :”Huuuh.. Huuuuh.. Huuuh.. Huuuh..Huuuh..”

Bu Ratnasari       :”Eh, Kamu kenapa, Pry?”

Pryatna         :”Taaaa.. Tadi ada kuuukk.. kucing, bu. Hiiihh!”

Siswa       :”Huuu…!!”

Siswa

Tenggggg…. (Lonceng sekolah pun berbunyi, waktunya bagi semua siswa untuk pulang)

Bu Ratnasari       :”Anak-anak, jangan lupa yaaa, tugas artikelnya harus kalian kerjakan !”

Siswa       :”Iya, baik Bu.”

Siswa

(Bu Ratnasari lantas keluar dari kelas 3-A dan para siswa-siswi yang lain pun berhamburan keluar. Namun Pryatna, Diniati, Karlina, Visanella, dan Bendra masih berada di dalam kelas.)

Diniati      :”Pry, satu kelompok yuuk !”

Pryatna         :”Kelompok apa emang?”

Diniati      :”Kelompok Bahasa Inggris. Kita kan disuruh buat artikel,      Pry. Anggota kelompoknya maksimal harus terdiri 5 orang.”

Pryatna         :”Oh, ayuuk ! (Tiba-tiba Karlina dan Visanella lewat di depan         Pryatna dan Diniati.) Haii.. Tin, Vis, satu kelompok yuuk !”

Karlina         :”Oke!”

Visanella          :”Iya, iya. Eh, masak semuanya cewe sih? Laki-lakinya emang nggak ada apa??”

Karlina         :”Si Bendra ajalah.” (Sambil berbisik kepada Diniati, Pryatna,   dan Visanella.)

Pryatna         :”Oh iya ya!! (Segera mendatangi Bendra.) Ben, satu kelompok   yok !”

Bendra          :”Hah?? Satu kelompok?? Oh.. Ya udahlah.”

Pryatna         :”Oke, deh. Berarti, besok, jam 9 pagi, kita ngumpul di        rumah aku, ya. Di Jalan Saudara No. 8, ya. Oke?? Oke??         Kalau gitu, aku pulang duluan ya. Daahh…”

Diniati,     :”Daahhh.., Pryatna.

(Pryatna pun pulang. Diniati, Karlina, dan Visanella sedang membicarakan dan mencari ide untuk tugas mereka besok. Namun, Bendra termenung di mejanya. Tiba-tiba, beberapa menit kemudian, Bendra pun malah tertidur.)

(Pada keesokan harinya, saat di rumah Pryatna…)

Pryatna         :”Eh, masalah kita apa, nih??”

Bendra          :”Haaahh ! Gue tahu. Kelebayan yang merajalela !”

(Diniati, Karlina, dan Visanella tertawa mendengarnya.)

Pryatna         :”Ah, elu ngejek gue ajalah, Ben !”

Bendra          :”Hehehehe. Eh, gue ke toilet dulu, ya.” (Bendra pergi      menuju ke toilet.)

Pryatna         :(Berjalan menuju ke sebuah jendela rumahnya.)

“Eh, tahu gak, rumah yang itu, bilang orang-orang disini serem, loh !”(Menunjuk ke sebuah rumah yang      kelihatan sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.)

Karlina         :”Yang mana sih??” (Menghampiri Pryatna)

Pryatna         :”Yang itu loh, Tin.” (Sambil menunjukkan rumah serem    tersebut kepada Karlina.)

Karlina         :”Wee ! Ke sana, yok.”

Visanella          :”Aahh. Elu anehlah, mau elu mati?? Iiihh, gue ga     ikutlah.”

Diniati      :”Gue sama dengan Visanella ajalah !”

Pryatna         :”Eh, gue jugalah. Iiisshh… Serreeemm…!!”

Bendra          :”Apanya yang seram??” (Tiba-tiba menghampiri Pryatna.)

Pryatna         :”Ada deh…”

(Hari pun sudah beranjak siang. Diniati, Bendra, Karlina, dan Visanella lalu pulang ke rumah masing-masing. Pada esok harinya, mereka datang lagi ke rumah Pryatna.)

Karlina         :”Wee… Ayuuklah kita ke rumah itu! Jadi penasaran gue,      lah.”

Diniati      :”Maksudmu??”

Karlina         :”Ya… Ke rumah serem itu.”

Bendra          :”Ah, elu, sei lalap lah !”

Visanella          :”Emangnya elu udah tahu, Ben?? Tahu dari mana sih??”

Bendra          :”Dari dia.” (Dengan menunjuk Karlina.)

Visanella          :”Oohh. Eh, bagi-bagi dong makananmu, Ben.”

Bendra          :”Ahh. Elu kerjanya makan ajalah. Nih.” (Memberikan       sebuah makanan ringan kepada Visanella.)

Visanella          :”Sudah mo abis, nih. Sama gue aja ya, Ben.”

Diniati      :”Ya Tuhan, Visanella.”

Visanella          :”Hihihihi.”

Karlina         :”Wee… Kekmana jadinya?? Mau ikut gak, denganku??”

Diniati      :”Eh, tugas kita ini belum siap lo!”

Karlina         :”Kan tinggal diketik sama diprint ajanya… Ya udahlah ya, gue pergi dulu.”

Bendra          :”Ikut. Ikut. Elu kan cuma sendiri, cewek lagi. Diapa-apain          pula elu nanti sama hantunya. Kasihan mama papamulah.”

Pryatna         :”Eh.. Gue jadi ikut lah.”

Visanella &      :”Kami jugalah, Tin.”

Diniati

Karlina         :”Nah… Gitu lah.”

(Mereka pun pergi menuju rumah serem itu. Sesampainya di sana, mereka langsung masuk, akan tetapi Bendra tiba-tiba menghilang.)

Visanella          :”Eh, si Bendra mana??”

Diniati      :”Tadi dia ada di belakang. Udahlah, nanti pasti datang itu. Mungkin dia lagi jajan, kali !”

Visanella          :”Jajan? Isshh, kalau tadi aja gue tahu, ikut kian gue dengannya.”

Diniati      :”Astaga, Visanella. Makanan ajalah dipikiranmu itu.”

(Mereka pun masuk ke dalam rumah itu.)

Bendra          :”Haaaaaaahhh !!!!!” (Memakai jubah hitam.)

Pryatna,        :”Aaaaaaaaaa !!!!!” (Teriak sambil berlari keluar dari

Visanella, &     rumah itu.)

Diniati

Bendra &       :”Hahahahaha.” (Menunjuk Pryatna, Diniati, dan

Karlina         Visanella.)

Visanella          :”Eh !! Tunggu, makanan gue tinggal !!” (Pergi     meninggalkan Pryatna dan Diniati.)

Bendra          :”Ini makananmuuu…” (Masih memakai jubah hitam.)

Visanella          :”Aaaaaaaa !!!” (Teriak sambil mengambil makanan dari   tangan Bendra dan keluar dari rumah itu.)

Diniati      :”Eehh, Karlina mana??”

Pryatna         :”Masih di dalam.”

Diniati      :”Aaahh. Pasti dia ikut ngerjain kita dengan si Bendra. Ayo      kita masuk lagi !”

(Diniati, Pryatna, dan Visanella yang sedang memakan makanannya masuk ke dalam rumah serem itu lagi.)

Diniati      :”Aahh. Kalian ini, pun.”

Pryatna         :”Eh, kalian ga tguet ke rumah ini?”

Bendra          :”Ngapain tguet?? Dulu ini rumah kakek gue dengan          Karlina, kok.”

Pryatna         :”Pantesan si Karlina ga tguet ke rumah ini.”

Diniati      :”Trus, kok ada sih, gosip kalau rumah kakek kalian ini        berserem??”

Bendra          :”Begini... Kakek kita dulu orang Jepang. Karena   teringat dengan masa penjajahan, seorang tetangga kakek kita      membunuhnya. Lalu, orang yang membunuh kakek kita    menyebarkan gosip bahwa mayat kakek kita tidak                    dikubur. Padahal, setelah kejadian itu berlangsung,   ayah gue datang dan keesokan harinya gue, Karlina, Ayah kita, Tante kita, Paman kita, menguburkan mayatnya. Dan kita semua pun tidak meninggalkan rasa dendam                    bagi sang pembunuh kakek kita.

Pryatna         :”Yang sabar, ya, Karlina, Bendra.”

Bendra &       :”Iya. Thanks ya.”

Karlina

Diniati      :”Ben.. Ben.. Wake up Ben..”

(Bendra terbangun dari tidurnya.)

Bendra          :”Karlinaaa !! Kakek meninggal !!”

Karlina         :”Apanya elu?? Memang udah meninggal kok !!”

Bendra          :”Hah?? Oh iya, ya. Hehehehe.”

Diniati,     :”Eeeeehh… Bendra.. Bendra..”

Karlina, &

Visanella

(Ternyata Bendra tertidur setelah Pryatna pulang dari sekolah. Dia bermimpi tentang sebuah rumah serem dan sejarah kakeknya serta Karlina.)

Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama dialog yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.

0 Response to "Contoh Naskah Drama dialog"

Posting Komentar