Contoh Naskah Drama bertema tawakal

Contoh Naskah Drama bertema tawakal - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama bertema tawakal lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama bertema tawakal dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama bertema tawakal untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama bertema tawakal ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama bertema tawakal terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama bertema tawakal ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.

Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama bertema tawakal ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama bertema tawakal ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama bertema tawakal ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama bertema tawakal tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama bertema tawakal dibawah ini yang sobat semua.

Naskah drama 8 orang
AKU YANG SALAH!

Penokohan :
Ibad = Idam
Dani = Dahlan
Togo = Tejo
Sima = Kepsek
Tanita = Talia
Ania = Andita
Nuri  = Nurlita
Rozali = Yoyon dan Tn. Tejo


Sebuah cerita ada tiga sekawan bernama Idam, Dahlan, dan Tejo. mereka sedang ada di kelas pengasingan, yakni kelas dimana  terdapat sekelompok siswa-siswi yang tidak/kurang  minat belajar.
Pada suatu hari, pada saat akan dilaksanakan ulangan fisika.

Idam merupakan satu-satunya siswa dari mereka bertiga yang paling pintar, Dahlan hanya pintar dalam 1 bidang saja , yaitu bidang musik, sementara Tejo merupakan siswa yang sangat patuh pada perintah Ibu nya.

Setelah selesai ulangan nilai mereka, kecuali Idam sangat buruk sekali, Dahlan mendapat 4,1 dan Tejo mendapat 3,4.

Idam : “eh.. kalian ini, aku yakin nanti malam kalian akan diceramahi”

Dahlan : “alah.. aku sudah terbiasa, lebih baik main gitar daripada pusing-pusing, Ibuku juga nanti diam sendiri.”

Tejo : “apapun yang Ibuku katakan, aku akan menurutinya, udah gitu aja”

Dahlan :”kalau Ibumu menyuruhmu memakan kotoran ayam, apa kamu mau melakukannya?”

Tejo :” kenapa tidak, asalkan Ibuku yang menyuruh, kotoran apapun pasti aku makan”

Idam dan Dahlan merasa sangat merinding mendengar jawaban tersebut

Tidak lama kemudian datang Yoyon, salah satu siswa dari murid kelas unggulan

Yoyon : “hah 71 ?, kamu 4,3. Ini lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu yang paling rendah dikelasku, lihat ini 97.”

Dahlan :” Ah,, peduli amat ?hah..! “

Yoyon : “hem.. dasar para pelajar buangan !”

Idam : “hey, apa maksud kamu meludahinya ?”

Dahlan : “kurang ajar banget sih, rasakan ini!”

Dahlan lalu menonjok Yoyon, lantas tidak lama kemudian orang-orang disekitar melapornya ke ruang kepala sekolah

Kepsek : “Dahlan apa benar kamu menonjoknya ?”

Yoyon : “ dia memukulku disini ! (sambil menunjuk pipinya yang terluka/memar”

Dahlan : “dia meludahiku duluan bu, jadi aku ya balas mukul dia”

Idam :”benar, aku saksinya , Yoyon meludahinya, dan Dahlan terpancing emosi hingga dia
memukulnya”

Kepsek :”apa pun itu, setidaknya kamu butuh dua saksi untuk mengelak”

Idam & Dahlan :”TEJO ! “

Lalu Tejo datang sambil menangis

Tejo :”aku tidak melihat apa-apa”

Idam & Dahlan : "heeee" !

Tejo :”Ibuku bilang aku tidak boleh ikut campur”

Kepsek :”Baiklah Dahlan, Ibu akan laporkan kamu pada Ibumu”

Dahlan :”ya sudah terserah kamu sajalah apa mau kamu”

Kepsek :”apa kamu bilang ?”

Idam :”dia nggak ngomong apa-apa bu”

Kepsek :”baiklah, sekarang kalian boleh keluar”

Dirumah Dahlan.....

Andita :”apakah yang Ibu dengar ini benar?”

Dahlan :”apa?”

Andita :”kamu memukul Yoyon kan ? Nilai ulangan fisika ku juga jeblok!”

Dahlan :”benar, tapi dia meludahiku lebih dulu bu ! masalah ulangan, aku memang tidak berbakat..hehe”

Andita :”ah.. kamu ini, kamu harus belajar lebih giat, rajin dan berusaha maksimal, kelas mu ini kelas pengasingan, kamu masih juga bermalas-malasan, kali ini Ibu akan mengajarimu, kamu harus patuh”

Dahlan: “ya, baik bu”

Andita :”bagian mana yang tidak kamu mengerti?”

Dahlan :”semuanya  bu...hihi”

Andita :”baiklah, kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, kemudian kamu bagi dengan yang ini. Hasilnya kamu kurangi dengan ini, sudah mengerti kan ?”

Dahlan hanya menggelengkan kepalanya tanpa sepatah kata pun.

Hari itu sampai larut malam Andita mengajarinya dengan serius

Kemudian, keesokan harinya Andita, Nurlita dan Ibu Tejo bertemu di sebuah supermarket kemudian mereka berbincang

Nurlita :”aduuuh sayang sekali padahal kalau anak ku dapat nilai 7.5 dia bisa lepas dari kelas pengasingan.”

Ibu Tejo:” anak ku malah jauh nilainya, tapi aku tidak khawatir, asalkan dia bisa mengurus perusahaan kelak, masa depan nya masih jelas”

Andita :”anak ku, sepertinya dia memang tidak berbakat, sepulang sekolah dia hanya bermain gitar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya. Tapi dia tetap tidak mengerti, dan dia sendiri juga terlihat kurang antusias”

Nurlita : “Lebih baik, jika dia dapat nilai buruk atau tidak mengerti saat di ajari, kamu rotani saja dia biar kapok!”

Ibu Tejo : “kalau aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat lagi”

Nurlita:” ad.. ada-ada saja kamu”

Andita :” apa ? merotani nya ? ya ampun! aku tidak tega dong”

Nurlita :”benar, lama kelamaan dia akan mengerti juga”

Andita :”baiklah, akan kucoba”

Akhirnya Andita menerapkan saran yang diberikan Nurlita
Disekolah .....

Guru baru :” anak-anak, Kenalkan nama Talia, Ibu menggantikan Ibu Janah mengajarkan fisika kepada kalian”

Tejo :” Apa Ibu janah dipecat ?”

Murid-Murid :” hahahaha.. dasar si tukang patuh, apa Ibumu yang yang menyuruhmu mengatakan itu ?”

Tejo :”aku hanya penasaran, tiba-tiba saja dia menghilang lalu digantikan”

Talia:”beliau sedang cuti, selama dia cuti Ibu yang menggantikanya”

Tejo :”ooooh gitu!”

Talia :” Ibu belum mengetahui kemampuan kalian pada mata pelajaran fisika, besok Ibu akan mengadakan ulangan “

Dahlan :”apa?ulangan ? “

Talia :”Iya, apa ada masalah?”

Idam :”Dahlan ssst , mmm. Tidak ada apa-apa bu.”
Sepulang sekolah

Dahlan :”heh dam, kamu kan pinter MTK, nanti kasi aku contekan ya!”

Idam :”boleh-boleh, buat kalian gratis deh “
Dahlan dan Tejo :”SIP !”

Dirumah Dahlan

Andita :” kamu sudah belajar ? main gitar terus kamu ini “

Dahlan :”aku nggak ngerti bu, ga ada yg ngajarin “

Andita :”kali ini Ibu serius, kamu harus belajar, kalau tidak...”

Dahlan :”kalau tidak apa bu?”

Andita :” dengan berat hati Ibu akan merotanmu”

Plak ! Rotan dipukul ke tangan Dahlan karena Dahlan tidak mengerti mengerti.

Dahlan :”sakit buuu”

Andita :”makanya kamu harus bisa!”

Pyar.. pyar.. pyar.. pyar..

Setelah berhari-hari merotani Dahlan, Andita kelalahan dan sebenarnya dia tidak tega, dia pun jatuh sakit.
Keesokan harinya Dahlan merasa tidak bersemangat sekolah, padahal hari itu akan ulangan.

Saat itu dikabarkan bahwa  Andita mendertia kanker darah, dan harus segera mendapat donor cangkok sumsum tulang belakang.

Dahlan :”Ibu ku sakit parah, kalau dia tidak menerima cangkok sumsum secepatnya umurnya hanya tinggal 3 bulan”

Idam :”apa sudah ada pendonor yang cocok untuknya ?”

Dahlan menggelengkan kepalanya
Ke 3 nya :”haaaah”

Lalu menundukan kepala mereka. Tiba-tiba.....

Tejo :”tapi ada bagusnya juga”

Idam :”apa ta?

Tejo :” biarkan saja Ibumu mati hin, kalau dia mati kan kamu tidak akan dirotaninya lagi”

Dahlan :”apa ? apa yang kamu katakan?!”

Pyar.. !

Dahlan lalu memukul Tejo.. tiba-tiba bu kepsek datang, dia melihat lalu menggelengkan kepalanya sambil
melihat Dahlan yang sedang memukuli Tejo..

Kepsek :” ikut Ibu ke kantor,”

Dahlan lalu diseret ke kantor ke kantor kepsek

Kepsek :”ulangan jelek, memukul Yoyon, memukul temanmu sendiri, kamu ini siswa atau preman ?”

Dahlan :”aku..aku hanyaa....”

Kepsek:”apa? Kamu mau cari alasan, akan ku laporkan pada Ibumu agar dia merotanmu lagi”

Bu Rini :”bu kepsek, jangan kasar padanya. Aku yakin dia punya alasan tersendiri untuk itu”

Kepsek :”kamu membelanya lagi ?”

Bu Rini :” aa...aku hanya”

Dahlan :” aku hanya berharap Ibuku bisa sembuh, dan merotaniku lagi, andai saja “

Lalu Dahlan pergi

Selain itu nilai ulangan Dahlan kali ini hanya 5.5 nilai Idam 9.1, dan Tejo 4.2

Idam :”aku mengerti keadaanmu ta, kamu bawa saja kertas ulangan ku , lalu ganti dengan nama mu”

Dahlan :” entahlah, aku tidak yakin”

Tejo :”atau kamu ganti saja kertas ku dengan nama mu”

Dahlan :” nilai mu lebih jelek dariku, bodoh”

Tejo :” iya, hehehe..”

Dahlan:” aku..pulag duluan ya”

Lalu Dahlan pergi ke RS untuk menjenguk ibunya.

Dahlan :” maaf bu, aku sudah berusaha, tapi hanya ini yang kubisa”

Andita lalu mengambil kertas ulangan dan mengenggamnya erat

Tiba-tiba Andita terdiam membisu
Saat itu Talia datang..

Talia :”permisi , ta..”

Dahlan :”ibuku sudah”

Talia lalu memeriksa Andita dan..

Talia:”dia masih hidup, panggil dokter!”

Andita lalu dipindahkan ke ruang Intesif...

Talia :” aku akan mencarikan donor sumsum itu segera, bersabarlah Dahlan”

Dahlan:”terimakasih ya bu, ibu sudah banyak membantuku”

3 hari kemudian tiba-tiba RS dipenuhi orang yang berniat mendonorkan sumsum mereka.

Tiba-tiba terdaftar Tn. Tejo

Dahlan :”apa ayah mu mendaftarkan ?”

Ayah Tejo :” benar, aki hanya ingin membantu ayahmu”

Suster :” Tn. Tejo silahkan ....”

Tn. Tejo : “iya baiklah sus.

Suster :”apa benar ini nomer registrasi anda ?”

Tn.Tejo :” biar ku lihat....mmm sepertinya ini bukan miliku “

Tn. Tejo : “apa ada Tn. Tejo yang lain”

Tejo:”ada ayah, itu aku”

Dahlan :”apa ? apa kamu yakin ?”

Tejo :”Sebagai tanda maafku ta”

Tiba-tiba Ibu Tejo datang

Ibu Tejo :” Kuyuuuud, kan mama sudah bilang, jangan pernah ikut campur urusa orang lain”

Tejo :” berapa kali aku menuruti perintah mu bu ?! biarkan kali ini aku memilih jalan ku sendiri”

Tn. Tejo :”sudah , biarkan dia mengambil jalanya “

Ibu Tejo :”baiklah, jaga diri kamu baik-baik”

Akhirnya Tejo di bawa ke ruangan agar di cangkokan sumsumnya.

Tejo :”ini tidak sakit , ini tidak sakiit ....uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh!”

Idam :” itu pasti suara teriakannya, kesakitan banget tuh “

Dahlan :”kamu memang benar, terimakasih Tejo !”

Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama bertema tawakal yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.

0 Response to "Contoh Naskah Drama bertema tawakal"

Posting Komentar