Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang

Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.

Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang dibawah ini yang sobat semua.

Hanya Bisa Menyesal
Naskah Drama Terbaru Oleh Irma

Pemain
Hana (baik, pintar)
Arum (teman Tia dan brutal)
Nanda (dosen, galak)
Tia (anak pak Harun dulunya sopan sekarang brutal)
Gresia (baik dan motivator)
Akbar (baik, rajin, kutu buku, berkacamata)
Vito (brutal)
Pak Harun (Ayah Tia, sabar)

Tema:
Kesuksesan

Pesan Moral:
Pesan dari drama ini adalah pintar pintar-lah kalian dalam memilih teman, sebab teman bisa menjadi kunci kesuksesan kita dan yang paling utama adalah tetap orang tua. Sekian dan terima kasih.

Di sebuah SMA telah dilaksanakan ujian akhir nasional dan pada hari ini adalah pengumuman kelulusan Tia di sekolah itu dia sudah yakin dia akan lulus karena setiap malam ayahnya telah membimbingnya belajar untuk mendapatkan hasil ujian yang memuaskan dia pun sudah mendaftar kuliah di sebuah Universitas Bumi Ayu. Dari pada penasaran mending kita lihat langsung drama kita di TKP…

(Suasana tegang dan penuh harapan)
Tia: Ya allah semoga hari ini Tia lulus (sambil menuju papan pengumuman)
Hana: Tia? Yakin enggak kamu lulus haha, deg-degan enggak?
Tia: Ya iya lah yakin huh deg-degan banget nih
Hana: Ayuk kita lihat bersama pengumumannya

Tia: Oke…
Hana & Tia: Puji Tuhan lulus…. ! Alhamdulilah ya Allah Tia lulus
Tia: Selamat yah han..
Hana: Selamat juga Tia sayang (berpelukan)

Hana: Kamu setelah ini mau kuliah dimana Tia?
Tia: Aku sih ingin kuliah di Universitas Bumi Ayu…
Hana: Loh kok sama, itu impian aku dari kelas 1 loh…
Tia: Oke lah, kita pulang yuk…

Hana dan Tia pun pulang dengan gembira karena mereka lulus ujian dan Tia pun ingin lekas bercerita kesenangannya kepada ayahnya. Sesampainya di rumah, Tia langsung mencari ayahnya.

Tia: Yah aku lulus, yah… ayah…
(tidak ada jawaban, telpon Tia pun berbunyi dan ternyata telpon dari ayahnya)
Ayah: Hallo, bagaimana tadi hasil pengumuman nya Tia?

Tia: Alhamdulilah aku lulus Yah, dengan hasil yang memuaskan
Ayah: Syukurlah nak kalau begitu, ayah sekarang sedang di tempat paman, paman mu sedang sakit
(Tia pun langsung mematikan telpon nya, sebab ia kecewa ayahnya tidak menyambut kebahagian yang dia rasakan)

Pagi itu Tia dan Hana pergi mendaftar di Universitas yang mereka impikan bersama, hingga tiba hasil pendaftarannya mereka berdua di terima di universitas tersebut. Hingga tidak terasa sudah 1 bulan mereka kuliah disitu.

Dosen: Pagi anak anak
Anak-anak: Pagi juga bu…
Dosen: Sekarang kita belajar sejarah ya anak anak
Vito: Sejarah lagi, sejarah lagi hu…
Arum: Emangnya enggak bosen ya bu bahas masa lalu mulu, move on dong bu
(tiba tiba Tia pun datang ternyata tia terlambat masuk kelas )

Tia: Permisi Bu, maaf saya telat Bu
Dosen: Ibu juga tahu kalau kamu telat, sekarang Vito, Arum dan kamu Tia enggak usah ikut mata kuliah ibu. Dan kamu Tia kalau besok kamu telat lagi, kamu harus bersihkan semua ruangan praktek di kampus ini.

Vito & Arum: (bersama sama menggebrak meja dan keluar dari kelas)
Tia: Kenapa sih kalian kalau di kelas selalu ribut?
Arum: Ribut itu menyenangkan, makanya kamu jadi orang terlalu polos, hidup itu jangan serius-serius. Nanti enggak ada asyiknya

Vito: Lebih baik kita ke kantin saja bagaimana?
Arum: Boleh juga ide kamu To!
Tia: Tapi kan?
Arum: Sudah ikut aja enggak usah berisik

Hari-hari pun terus berjalan kedekatan Tia dengan Arum dan Vito yang merupakan anak yang sangat berutal. Tia pun terpengaruh oleh mereka berdua, drama 8 orang pemain.. Sekarang Tia sering sekali membolos mata kuliah, bahkan sering membohongi ayahnya yang sudah tua. Dia tidak pernah belajar sekarang dia selalu berfoya-foya, pergi klubing, tidak menghiraukan nasihat orang tua maupun teman dekat dia sewaktu SMA dulu yaitu Hana.

Arum: Tia nanti malam ikut kita berdua yuk ?
Tia: Kemana?
Vito: Sudah toh ikut saja bakal asik deh, percaya saja sama kita berdua
Tia: Iya deh aku ikut kalian berdua

Dan ternyata Vito dan Arum mengajak Tia pergi klubing, di sana mereka bersenang-senang tanpa mengingat waktu yang sudah malam

Arum: Bagaimana Tia, asik kan di sini?
Tia: Benar Rum, asik juga di sini
Vito: Sudah malam ini kita senang-senang saja, kita lupakan masalah yang ada di hidup kita sekarang

Jam pun sudah menunjukan pukul 01 malam namun mereka tetap melanjutkan klubing, hingga pagi harinya menyebabkan Tia terlambat kuliah lagi dan ia bertemu teman dengan Hana teman satu SMA nya dulu

Hana: Kamu terlambat lagi Tia?
Tia: Iya, memang kenapa?
Hana: Tia, apa kamu sadar dengan kamu yang sekarang?
Tia: Sadar bagaimana, memang aku bagaimana sekarang?

Akbar: Tia sekarang kamu sudah berubah sekali, dulu waktu pertama kali aku kenal kamu, kamu itu orangnya sopan, ramah, dan enggak sombong, tapi sekarang sikap kamu semakin menjadi-jadi
Gresia: Kita disni semua sayang sama kamu Tia, kita tidak ingin masa depan kamu hancur karena masa depan tergantung dari usahamu sekarang ini

Ternyata Vito dan Arum telah menguping pembicaraan mereka semua, mereka berdua pun langsung menghampiri Tia, mereka tidak mau Tia kembali menjadi anak yang baik

Arum: Hello ..nasihat nasihat apa sih ini
Hana: Beraninya ya kamu bilang seperti begitu
Vito: Kenapa kamu enggak suka? (dengan keadaan marah)

Akbar: Kalau berani jangan sama cewek sini berantem sama aku
Vito: Berantem sama si anak kutu buku ini, itu soal gampang kecil
Arum: Ayo Vito aku selalu mendukung mu,
Hana & Grasia: idih…
Arum: Kenapa, enggak suka sama?
Hana: Iya aku enggak suka sama kamu,

Arum: mengajak berantem!
Hana: ayo, siapa takut

Mereka pun saling berkelahi namun Tia bingung harus membela siapa, dan Tia memutuskan untuk pergi saja. Tia pun memutuskan untuk pulang bertemu ayahnya sedangkan grasia pergi ke kantin

Tia: Assalamualaikum ayah

Ayah: Walaikumsalam, Nak kamu sudah pulang? (sambil mengulurkan tangannya kepada Tia tetapi Tia tidak membalas uluran tangan ayahnya)
Tia: Iya yah (sambil duduk di samping ayahnya)
Yah Tia mau tanya, memang benar ya susah kita menentukan kesuksesan kita dimasa depan?

Ayah: Benar Tia coba saja kamu lihat padi di sawah, padi itu tidak langsung tumbuh nak, tetapi tanahnya harus diolah terlebih dahulu, diberi obat supaya tidak ada hama, ditaburi bibit selanjutnya lagi, lagi dan lagi. Hingga padi itu siap di tuai. Itulah ibarat dari sebuah kesuksesan

Tia: Apa nanti Tia akan dituai yah?
Ayah: Tergantung usaha dari dirimu nak

Tia mulai menyadari kesalahannya namun keesokan harinya Vito dan Arum tetap mempengaruhi Tia, mengajaknya untuk berfoya foya karena besok hari libur

Gresia: Tia… Tia… TIA !!!!! Kerjakan tugas skripsi bareng yuk di rumah mu, kamu enggak lagi mau pergi kan sama Vito dan Arum bukan?
Tia: Enggak kok
Gresia: Tia, aku berharap kamu bisa jauhi mereka, mereka itu tidak baik untuk kamu.
Tia: Aku enggak akan melakukan hal-hal yang tidak baik kok Gres, aku sudah gede aku bisa jaga diri aku jadi enggak usah sok nasihati aku deh
Gresia: Tapi selama ini pergaulan kamu sudah enggak baik

Datang Vito dan Arum di rumah Tia yang saat itu ingin mengajak Tia keluar untuk makan bersama

Arum: Ehh… enggak usah bawa nama kita berdua deh, kita ini sudah ditakdirin untuk jadi sahabat ya enggak Tia
Tia: I….ya Rum
Vito: Sudah deh, lebih baik kita pergi sekarang aja deh yuk
Gresia: Tia kamu enggak mau pamitan sama ayah kamu dulu
Tia: E…enggak deh malas lama habisnya, ayah ku juga lagi pergi entah kemana

Akbar dan Hana pun tidak sengaja bertemu dengan Gresia. Gresia pun bercerita apa yang tadi terjadi

Akbar: Tia memang sudah benar-benar berubah. Dia sudah tidak mau mendengarkan nasihat kita terutama ayahnya
Hana: iya, benar apa yang kamu bilang Bar, aku takut dia akan terjerumus kearah yang tidak lurus
Gresia: Ya Allah semoga apa yang kamu bilang enggak akan terjadi semoga dia akan cepat berubah
Akbar & Hana: Amin…. Ya allah

Sampai sekarang pun Tia belum sadar tentang kesalahan yang telah dia lakukan, hingga tiba waktu yang ditunggu oleh seluruh mahasiswa di unversitas tersebut yaitu wisuda. Termasuk bagi Hana, Akbar, dan Gerasia. Namun tidak untuk Tia, Arum dan Vito mereka hanya dapat melihat kebahagian teman-teman mereka yang melakukan wisuda sebab mereka tidak lulus skrpsi. Penyesalan pun datang pada hati mereka masing-masing namun waktu tidak bisa diulang kembali.

Sekarang Hana sudah menjadi dokter di sebuah rumah sakit yang terkenal sedangkan Gresia menjadi seorang guru di SMA yang sangat terkenal. Berbeda dengan si Akbar sekarang ia menjadi seorang dosen yang tetap berkaca mata dan kutu buku.

Tia pun hanya menjadi seorang sales kosmetik, Arum pun begitu, dia hanya menjadi seorang OB dan yang terakhir Vito dia bekerja sebagai OB juga bersama Arum yang disetiap perkerjaanya pun mereka berdua selalu bertengkar.

--- Tamat ---

Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.

0 Response to "Contoh Naskah Drama horor komedi 8 orang"

Posting Komentar