Contoh Naskah Drama g 30 s pki

Contoh Naskah Drama g 30 s pki - Kami akan sampaikan disini Contoh Naskah Drama g 30 s pki lengkap sekali sehingga anda bisa mendapatkan Contoh Naskah Drama g 30 s pki dini selengkapnya dan tentunya ini akan bisa menjadi Contoh Naskah Drama g 30 s pki untuk pertunjukan anda dan tentunya Contoh Naskah Drama g 30 s pki ini akan bisa menjadi salah satu prestasi anda disaat anda melakukan Drama dengan teman-teman anda dipentas. Ini adalah salah satu Contoh Naskah Drama g 30 s pki terbaik yang bisa kami posting dan bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna sekali karena Cerita Contoh Naskah Drama g 30 s pki ini sangat menyentuh hati, kocak dan sangat menyenangkan sekali saat dipentaskan dengan teman-teman nantinya.

Untuk itu dapatkan Contoh Naskah Drama g 30 s pki ini disini yang kami berikan lengkap sehingga bisa menjadi pertunjukan yang sangat bagus sekali, dan anda akan mendapatkan nilai bagus untuk Contoh Naskah Drama g 30 s pki ini, lengkap sekali Contoh Naskah Drama g 30 s pki ini dan pastinya kamu semua akan puas dengan Contoh Naskah Drama g 30 s pki tersebut, dan untuk untuk itu langsung dapatkan Contoh Naskah Drama g 30 s pki dibawah ini yang sobat semua.

 PEMBERONTAKAN PKI MADIUN TAHUN 1948

Pada tahun 1948 terjadi pemberontakan PKI di madiun, cerita berawal dari perjanjian linggar jati yang tidak di setujui oleh AMIR dan MUSO ,MUSO adalah seorang politis yang baru pulang dari unisopyet dan dia berencana akan menyebarkan ajaran komunis di INDONESIA.

Ir. Soekarno : “Dalam perjanjian linggar jati, kita menyepakati pihak Belanda
                       dan Indonesia sepakat membentuk negara republik indonesia
                       serikat.”

Moch. Hatta :” mengapa soekarno ? mengapa kita tidak menjadikan indonesia
                       sebagai negara kesatuan ?”

Ir. Soekarno : “Begini hatta, sebenarnya saya ingin negara Indonesia bersatu.
                        untuk sekarang ini kita percayakan dahulu kepada pihak Belanda.”

Amir           : “Mengapa kita harus percaya kepada Belanda, sementara Belanda
    itu sendiri telah menjajah negara kita ini. Lebih baik kita jadikan
    negara ini sebagai negara komunis.”

Muso                    : “Benar, lebih baik seperti itu. Dari pada kita harus terus menerus
                        dijadikan boneka oleh Belanda.”

Ir. Soekarno : “ negara kita adalah negara kesatuan, tidak ada komunis !!!”

Moch. Hatta : “Benar, lagi pula semua rakyat Indonesia masih mempunyai
                       Tuhan yang maha Esa.”

Muso                     : “Tuhan ?  jika Tuhan ada, mengapa dia membuat negara kita
                      terus terjajah, dia pun tak adil. Mengapa negara lain merdeka,
                      sementara kita tidak ?”

Moch. Hatta : “jangan salahkan Tuhan, semua ini memang sudah ditakdirkan.
                      Yang harus kita lakukan adalah berdoa dan berusaha agar dapat
                       mengusir penjajah di bumi pertiwi ini.”

Amir             : “Komunis lebih baik, hanya ini satu –satunya cara, bila kau tidak
   menginginkannya. Biarlah saya dan pengikut saya yang akan
   menghancurkan pemerintahanmu, dan negara ini akan takluk
   ditangan saya.”

Ir. Soekarno : “Dasar bodoh kau, komunis hanya akan membuat kita hancur.”

Muso          : “Bung Karno, Hatta. Justru kalian yang bodoh, kalian sudah
                        mengkhianati Indonesia, dan membuat rakyat Indonesia
                        menderita. Saya tahu, dibelakang kami kalian bersekongkol
                        dengan Belanda.”

Amir S.       : “Suatu hari nanti kita akan buktikan kepada kalian, bahwa kita
                        yang benar.”

Muso          : “Ayo kita pergi dari sini!!!”

AMIR dan MUSO menyebarkan fitnah bahwa Ir Soekarno dan Moch Hatta  bersekongkol dengan belanda dan sengaja membuat rakyat menderita .

Muso          : “hai, kalian semua dengarkan saya! Soekarno Hatta telah membuat kita menderita.
Amir           : “benar mereka telah bersekongkol dengan belanda.”



 Sementara itu Ir. Soekarno dan Moch. Hatta mendapat hinaan dari rakyat, karena fitnahan yang disebarkan Muso. Tetapi Soekarno dan Hatta tetap tegar dan akhirnya mereka bisa membuktikan bahwa semua itu kebohongan belaka, untuk lebih lanjutnya kita saksikan kelanjutannya

Rakyat        : “Soekarno-Hatta, keluar kalian!!!”

Ir. Soekarno : “Ada apa ini, mengapa kalian ribut-ribut?”

Rakyat        : “Kalian berdua telah membuat kita menderita.”

Moch. Hatta : “Semua berita yang disebarkan Muso dan anak buahnya itu
                        bohong.”

Ir. Soekarno : “Itu benar, mereka sudah memfitnah kami.”

Rakyat        : “Apa buktinya semua itu bohong?”

Ir. Soekarno : “Apa kalian lupa dengan perjuangan kita selama ini ? mana
                        mungkin saya mengkhianati tanah air ini, tolong percayalah
                        kepada kami.”

Rakyat        : “Maafkan kami, kami terlalu mudah terhasut oleh Muso.”
                       (dan akhirnya rakyat pergi)

Moch. Hatta : “Bung Karno, bagaimana ini ? fitnahan Muso sudah menyebar ke
                       hampir semua rakyat.”

Ir. Soekarno : “Ini semua tidak bisa dibiarkan.”

Moch. Hatta : “Mereka pasti sedang menyiapkan rencana untuk meruntuhkan
                        pemerintahan kita.”

Ir. Soekarno : “Jendral Soedirman!”

TNI             : “Siap!”
Ir. Soekarno : “Siapkan pasukan untuk melawan pemberontakan anjing-anjing
                       PKI di Madiun!”

TNI             : “Siap Pak!”

Ir. Soekarno : “Sekali merdeka tetap merdeka!”

 (Akhirnya pasukan Siliwangi pergi hijrah ke kota Madiun, sementara itu Muso sudah berencana agar daerah Madiun dijadikan Basis gerilya. Aksi PKI memuncak pada tanggal 18 September 1948, untuk lebih jelasnya saksikan kelanjutannya)

Muso          : “Amir, kita harus segera mengambil tindakan, kita harus
                        meruntuhkan kabinet Soekarno-Hatta.”

Amir             : “Jika mereka tidak menyetujui ajaran komunias ini, lebih baik
                         kita membuat negara sendiri.”

Muso            : “kalau begitu, kita kusai kota ini. Dan setelah menjadi negara,
                         kita akan kuasai negara kita ini.”

Amir             : “nama apa yang harus kita berikan ?”

Muso            : “Bagaimana kalau kita beri nama SOVIET KOMUNIS
                         INDONESIA ?”

Amir             : “Nama yang bagus!”

Muso            : “Kalau begitu segera siapkan pasukan untuk mengamankan
                         kota!”

Amir             : “Baiklah. Kalian, kerahkan pasukan. Amankan kota!”

Tentara PKI   : “siap, komandan!”

Amir             : “kumpulkan semua penduduk!”

Tentara PKI   : “siap, komandan!”
Muso                      : “hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Partai Komunis
                         Indonesia!”

setelah Tentara PKI mengumpulkan penduduk stempat, mereka pun berkumpul. Lalu Muso mengumumkan negara “SOVIET KOMUNIS INDONESIA”.

Muso                      : “Hari ini, 18 September 1948. Saya menyatakan, telah
                         berdirinya “SOVIET KOMUNIS INDONESIA”. Merdeka!!!”

Rakyat          : “Merdeka!!!”

Muso                      : “Tidak ada pancasila di bumi ini, yang hidup hanyalah ajaran
                         komunis.”

Tentara PKI   : “Komandan, pasukan Siliwangi akan segera kemari.”

Amir             : “siapkan pasukan!”

Tentara PKI   : “siap, komandan!”

          (Amir memberitahukan dengan membisikan kepada Muso)

Amir              : “Muso, kiranya pasukan siliwangi akan segera kemari.”

Muso              : “dasar Soekarno-Hatta brengsek. Siapkan pasukan agar mereka
                           tidak memasuki wilayah kekuasaanku.”

Amir               : “siap, sudah. Saya sudah memerintahkan pasukan untuk
                           bersiap-siap.

Muso              : “kalau begitu, ayo kita berangkat mempin pasukan!”

         Setelah pasukan Tentara PKI, Muso dan Amir berangkat, diperjalanan merka bertemu dengan pasukan Siliwangi dan akhirnya terjadilah perang antarapasukan Siliwangi dengan Pasukan PKI. Dan akhirnya Muso mati tertembak dan Amir pun ditangkap oleh pasukan Siliwangi.

J. Soedirman   : “Hei, Muso! Mengapa kau membuat negara komunis tanpa
                           sepengetahuan pemimpin kita?”

muso              : “.............."

J. soedirman    : “Kita akan rebut kembali kota Mdiun, kita akan hancurkan
                           negara yang kau dirikan.”

Muso              : “Alah, banyak omong. Seeerrrrrraaaaaaaaaaaaaang!!!”
                         
                             (merka pun berperang)
         Setelah perang usai, banyak tentara Siliwangi yang luka-luka dan beberapa tokoh PKI tewas berjatuhan. PMI pun segera menolong dan mengobati tentara Siliwangi.
          Setelah mereka perang, Madiun dapat direbut kembali dan pengejaran terhadap sisa-sisa kaum pemberontak pun di teruskan. Dalam usaha pembersihan ini, tokoh pemberontak telah tertembak mati ketika perang brlangsung. Ir. Soekarno dan para pasukannya bersyukur atas keberhasilannya dalam merebut kota Madiun itu.
Ir. Soekarno   : “Akhirnya, kita berhasil merebut kekuasaan para pemberontak
                          itu. Jika negara itu terus menerus ada, dosa lah bagi mereka
                          yang mendirikan negara komunis itu.”

Moch. Hatta    : “Syukurlah semuanya telah selesai, tinggal bagaimana kita
                           mengatasi Amir Sjarifudin?”

Ir. Soekarno   : “kita tidak bisa mengadili dia, agar komunis musnah. Kita
                           hukum mati dia!”

Moch. Hatta   : “saya kurang setuju kalau dia harus dihukum, karena biar
                           bagaimanapun juga dia tetap bagian dari indonesia.”

J. Soedirman  : “Dia bukan bagian dari negara Indonesia lagi, dia sudah
                           mengkhianati kita. Lebih baik dia dihukum yang setimpal
                           dengan perbuatannya.”

Ir. Soekarno   : “Benar, hanya dengan hukum mati dia bisa membayar
                           perbuatannya.”

Moch.Hatta    : ”baiklah, mungkin ini keputusan terbaik.”

Ir. Soekarno   : ”bawa Amir kemari!”


J. Soedirman  : ”siap!”
                          (jendral soedirman pun pergi )

Moch.Hatta    : ”kapan ini pengeksekusiannya?”

Ir. Soekarno   : ”sekarang saja, lebih cepat lebih baik.”

                          (j.Soedirman pun datang dengan menyandra Amir Sjarifudin)

Ir. Soekarno   : ”hey, Amir! Apakah selain kau dan Muso, masih adakah
                            pejuang komunis lainnya?”
                           (Amir hanya terdiam)

J. Soedirman  : “jawab!” (sambil menamparnya)

Ir. Soekarno     : “segera hukum mati saja dia!”

                          (Amirpun di hukum Mati )

Setelah Amir syarifudin mati Perjalanan pemberontakan PKI belum selesai ,tetapi perjalanan pemberontakan PKI di madiun telah selesai dan madiun pun dapat di rebut kembali.

Saat ini anda sudah membaca tentang Contoh Naskah Drama g 30 s pki yang kami berikan diatas, semoga bisa menjadi info bermanfaat ya, dan jangan lupa baca selengkapnya disini untuk Kumpulan Naskah Drama yang lainnya juga.

0 Response to "Contoh Naskah Drama g 30 s pki"

Posting Komentar